Satu Islam Untuk Semua

Friday, 19 June 2015

Di St Petersburg, Rusia, Tantangan Muslimin Berpuasa di ‘Malam Putih’


Di Saint Petersburg, sebagian komunitas Muslim harus berjibaku untuk bisa tetap berpuasa dari Subuh, yang mulai pukul dua dini hari, hingga Magrib, yang baru masuk pada pukul 10 malam.

Harap maklum, kota di Rusia bagian selatan itu sedang mengalami apa yang mereka namakan “malam-malam putih” karena lamanya waktu siang di mana matahari mendominasi 20 jam lebih dalam sehari. Fenomena alam ini rutin berlangsung sekitar tiga bulan, dari Mei sampai Juli.

St Petersburg berpopulasi sejuta lebih dan tidak jelas berapa jumlah Muslim yang ada di sana. Namun sebuah data menyebutkan pada lebaran tahun lalu, ada 42.000 orang lebih yang turut menunaikan shalat Idul Fitri di dua masjid yang ada di kota itu.

Tentu tidak semua Muslimin bisa teguh berpuasa disana. Ini lantaran hanya sedikit yang mengetahui adanya beberapa fatwa keringan berpuasa di kota dengan kondisi alam yang keras, utamanya di sebagian negara Eropa yang siangnya jauh lebih lama. Fatwa antara lain membolehkan Muslimin berbuka sesuai waktu di Makkah, Arab Saudi, atau waktu negara muslim terdekat.

Di St. Petersburg, tantangan terbesar untuk tetap berpuasa ada pada Muslimin pendatang yang bekerja berat sehari-harinya, seperti jadi tukang bangunan atau buruh pabrik.

Yelizaveta Izmailova, misalnya. Dia seorang sekertaris di sekolah lokal. Pada The Guardian, dia bercerita kalau keluarganya sukses berpuasa dan tetap fit sampai malam. Sementara itu Shakir, seorang buruh tambang asal Tajikistan, bercerita kalau dia dan sejumlah rekannya tidak kuat berpuasa karena harus tetap bekerja penuh seharian. “Hanya orang-orang tua kami yang menetap di rumah saja yang kuat berpuasa,” katanya.

Alhasil dimana pun Anda berada, puasa tetaplah kembali pada keimanan dan kemauan jiwa.

SHã/IslamIndonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *