Satu Islam Untuk Semua

Monday, 08 January 2018

Di Semarang, Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor Jalin Silaturahmi


islamindonesia.id – Di Semarang, Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor Jalin Silaturahmi

 

Dua Organisasi Kepemudaan terbesar di Jawa Tengah yaitu Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) dan Gerakan Pemuda Anshor Jawa Tengah menggelar Pertemuan dan silaturrahmi di Gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah (PWM) Sabtu kemarin (6/12).

Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jateng Zainudin Ahpandi mengatakan kepada seluruh organisasi kepemudaan di Jawa Tengah untuk turut andil dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Seiring dengan perkembangan media komunikasi, yang dimana kita semakin dipermudah dalam menjalin komunikasi lintas dunia maya, Jangan sampai karena tidak hati-hati dalam menyikapi dinamika tersebut, kita akan tergerus dan bahkan mengekor tetapi tidak memiliki tujuan,” jelas Zainudin.

Ketua GP Anshor Sholahuddin Ali mengajak kepada seluruh lapisan OKP di Jawa Tengah untuk lebih selektif dan berpikir cerdas dalam menyikapi dinamika politik kebangsaan dan kemajuan media sosial yang semakin tidak terbendung.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua PW Muhammadiyah Jawa Tengah Kyai Tafsir, berharap dengan bertemunya organisasi Kepemudaan di Jawa Tengah (PWPM dan GP Anshor) agar jalinan silaturrahmi ini bisa diteruskan kepada tingkat-tingkat organisasi otonom, baik yang ada di Muhammadiyah dan NU.

Harapan tersebut dipertegas dengan evaluasi dia terkait kelemahan dua organisasi kepemudaan di Jateng yaitu terkait kelemahannya di bidang ekonomi, Menurut Tafsir, umat Islam jangan sampai kalah dengan umat yang lain dalam bidang ekonomi. Oleh karena itu, Ia berharap agar para pemuda bisalebih fokus pada bidang ekonomi, bagaimana dua organisasi kepemudaan tersebut bisa menggerakkan ekonomi di tingkat Jateng dan kebawahnya.

“Indonesia tidak butuh pengamat ekonomi tetapi menjadi pemain ekonomi”, imbuhnya.

Tafsir menambahkan, dua organisasi kepemudaan Islam tersebut bertanggung jawab akan nasib bangsa; Multiaspek (Budaya, ekonomi, Pendidikan, Agama, dll). Harapannya adalah dua organisasi tersebut dapat meneguhkan kembali komitmen dan tekad Pemuda Indonesia agar dapat mengokohkan Indonesia.

“Pemuda Muhammadiyah saat ini mulai bergeser dari karakter awalnya yaitu dari Karakter Intelektual ke Karakter Gerakan, oleh karenanya beliau mempertegas dan berpesan agar pemuda Muhammadiyah bisa kembali kepada karakter awalnya yaitu Karakter intelektual (Karakter mengintelektualkan Gerakan), tutup Tafsir.

 

 

YS/IslamIndonesia/Sumber: Muhammadiyah.or.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *