Di Purwakarta, Klub Bola Didik Atlet Muda Berprestasi Hapal Al Quran

Lima bulan silam, Tri Gani Sutrisno bersimbah peluh di sebuah stadion raksasa di Brazil. Dia, siswa SMP di Purwakarta, harus berjibaku mengharumkan nama negeri dalam sebuah turnamen internasional bergengsi antar klub bola dengan pemain usia di bawah 12 tahun.

Tri dan klubnya, Asad 313, gagal mencapai semi final. Tapi ini sudah sebuah prestasi besar.  dia dan klubnya sama sekali tak pernah diperhitungkan hingga mereka menjuarai kompetisi tingkat nasional tahun lalu.

Tapi cerita tak berhenti di situ. Sepulang dari Brazil, Tri dan belasan rekannya kembali mengukir prestasi lain yang jarang terdengar dimiliki klub sepak bola muda. Di tengah tantangan harus pandai-pandai membagi waktu antara bersekolah dan latihan rutin di klub bola yang disponsori pemerintah lokal, dia mampu menghapal beberapa surat dalam Alquran dalam tempo satu bulan.

Awalnya, menurut laporan Pasundan Express, pengelola asrama atlet Asad 313, rumah kedua bagi Tri dan rekan-rekannya, menggagas program eksta belajar baca Alquran selama dua jam setiap malam. “Tujuannya agar mereka tidak lupa terhadap kitab sucinya yang akan membimbing hidup mereka,” kata Jalaluddin, seorang sarjana lulusan sekolah tinggi agama di Purwakarta. yang diminta pengurus klub untuk jadi guru mengaji di asrama.

“Saya merasa terhormat bisa mengajari atlet-atlet muda ini,” katanya.

Bagi Tri, pendidikan ekstra itu membuatnya kian kerasan tinggal di asrama. “Saya betah, karena bukan hanya belajar sepakbola dan bersekolah di sini, tapi dapat belajar mengaji. Seperti di rumah sendiri,” katanya.

Di ajang ‘Piala Dunia Anak-Anak’ Danone Nations Cup di Brazil pada November silam, klub Asad 313 berhasil mempecundangi juara dunia Prancis dan tim unggulan Afrika Selatan. Langkah mereka berakhir di peringkat ke 7 setelah kena tekuk dari tim Chili. Ini adalah prestasi terbaik tim sepak bola cilik dari Indonesia sejauh ini.

(RR/Pasundan Express)