Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 10 January 2015

Di Perancis, Muslimin Dulang Simpati pasca Tragedi Charlie Hebdo


#Voyageavecmoi

Penyerangan kantor redaksi mingguan Charlie Hebdo di Paris, Perancis, beberapa hari lalu menuai kecaman dari berbagai belahan dunia. Ini serangan kedua setelah, pada November 2011, kantor majalah yang sama jadi sasaran pelemparan molotov menyusul satir redaksi yang menempatkan, maaf, Nabi Muhammad saw. sebagai ‘pemimpin redaksi’.

Kendati penyerangan yang berujung tewasnya 12 orang itu pantas dikutuk, tapi kelakuan Charlie Hebdo tak bisa diangap ringan. Sebagai majalah satir, polemik dan lelucon, agama apa saja bisa dijadikan olok-olok oleh redaksi majalah. Mereka mendefenisikan tokoh dan peristiwa apa saja untuk dijadikan bahan tertawaan dan sinisisme. Sebelum menempatkan Nabi Muhammad sebagai pemimpin redaksi, Charlie Hebdo pernah menampilkan Yesus sebagai sosok gay yang tak berdaya di tiang salib.

Ketika ramai kasus pedofil seorang pastur di Irlandia lima tahun lalu, majalah itu membuat karikatur Paus yang menyarankan seorang uskup agar membuat film pedofil itu. Namun, sayangnya banyak pihak yang tidak melihat hal ini secara menyeluruh. Saat penyerangan terjadi, banyak kelompok yang menuding ‘Islam’ di balik penyerangan ini.

Kendati begitu, ada banyak juga pihak sadar penyerangan ini bukanlah bermotif agama, apalagi terkait Islam. Ini merupakan bentuk kekerasan yang patut dikutuk oleh semua agama. Bahkan, ribuan pengguna Twitter menyatakan dukungan mereka terhadap umat Islam di Perancis setelah insiden pembantaian berdarah di kantor Charlie Hebdo Paris itu. Mereka sadar umat Muslim yang paling dirugikan dalam hal ini, terutama Muslim Perancis karena bisa menjadi sasaran kekerasan.

Muslim dan non-Muslim berusaha untuk melawan intoleransi secara bersama-sama dan menyatakan dukungan mereka kepada komunitas Muslim, dengan hashtag #Voyageavecmoi, yang berarti “perjalanan dengan saya”, telah diretweet setidaknya 2.000 kali pada hari Kamis kemarin (8/1/2015), sehari setelah serangan terjadi.

Tweet termasuk: “Katakan kepada Muslim bahwa mereka tidak sendirian” dan “Perancis, berdiri bersama-sama dan tidak akan membiarkan Anda jatuh sendiri.” “Apakah Islam harus disalahkan untuk penembakan di Charlie Habdo?”, kicau pengguna Twitter yang lain.

Banyak pengguna Twitter memposting foto diri sedang memegang spanduk bertuliskan: #voyageavecmoi dan lainnya memuji inisiatif ini dengan mengatakan langkah itu akan mengembalikan sedikit keyakinan dalam kemanusiaan. Hashtag telah menyebar di Perancis serta ke negara-negara di seluruh dunia pada Kamis malam, dengan akun Twitter yang diposting menunjukkan pesan dukungan bagi umat Islam dan gambar yang menampilkan slogan #voyageavecmoi.

Salah satu postingan pengguna Twitter menyatakan: “Saya menemukan sebuah Oase Cinta dan kemanusiaan dalam jiwa Muslim yang indah.” Hashtag #voyageavecmoi secara luas dilihat sebagai upaya untuk menyampaikan pesan bahwa masyarakat tidak perlu takut kepada umat Islam. Kecemasan semestinya hanya tertuju pada mereka yang fanatik-buta tak peduli agama dan kebangsaannya.

(Wahyu/berbagai sumber)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *