Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 06 May 2015

Di Myanmar, Bayang-Bayang Genosida Mengintai Muslimin Rohingya


Muslim etnis Rohingya di Myanmar hidup dalam bayang-bayang  kekerasan dan ancaman yang bisa berujung pada genosida, kata sekelompok peneliti Amerika Serikat dalam sebuah laporan.

“Saat meninggalkan Burma (Myanmar), kami sangat cemas dengan begitu banyak isyarat awal genosida yang terlihat mata. Jejak anyar kekejaman massal dan dalam suasana yang berselimuy kebencian dan ketakutan, orang-orang Rohingya untuk kali yang kesekian menjadi target dari kekejaman massal, termasuk genosida,” kata laporan lembaga berbasis Washigton, Center for the Prevention of Genocide, belum lama ini.

Laporan itu merangkum hasil investigasi peneliti lembaga yang berkunjung ke Myanmar untuk mengetahui kondisi kehidupan mereka dan pelbagai hal yang mengungkung kebebasan gerap mereka.

Lembaga berpendapat isyarat awal kekejaman massal atas Muslimin Rohingya terlihat pada maraknya kekerasan fisik atas individu, rumah dan tempat usaha; segrasi fisik berdasarkan etnis; pidato-pidato kebencian yang mewabah; penghancuran mesjid; dan pelecehan seksual atas kaum perempuan.

Lembaga juga memperkirakan musim pemilu pada akhir 2015 bisa memantik kekerasan massal atas Rohingya. “Pemilu kerap memantik peningkatan kekerasan, khususnya di kawasan yang pernah terjadi konflik atau di derah dimana penindasan berlangsung lama.”

Lebih dari satu juta orang Muslim Rohingya yang menetap di Rakhine, bagian barat Myanmar, jadi bulan-bulanan penyiksaan, pengabaian dan repsesi selama bertahun-tahun. Hingga kini mereka kesulitan mendapat pengakuan kewarganegaraan utamanya setelah, pada 1982, Myanmar mencabut hak mereka untuk menjadi warga negara dan berkeras menetapkan Rohingya sebagai “imigran gelap”.

Muhammad/Press TV

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *