Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 31 May 2015

Di Morowali, Presiden Jokowi Minta Palang Ekspor Mineral Lebih Tinggi


Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengidamkan palang ekspor mineral yang lebih tinggi dari saat ini dengan meminta kalangan pengusaha mengekspor barang tambang dalam bentuk produk jadi yang bernilai tinggi selambat-lambatnya pada 2018.

“Target minimal, tiga tahun harus bisa memproduksi barang jadi, bukan raw material tapi harus sudah dalam bentuk stainless stell,” kata presiden usai meninjau pembangunan industri pemurnian nikel oleh pabrikan lokal di Morowali, Sulawesi Tengah, Jumat.

Menurut presiden, jika diekspor tanpa pengolahan, nikel asal Sulawesi Tengah hanya laku US$ 30/metrik ton di pasar dunia. Jika sudah diolah sampai setengah jadi, harganya bisa melonjak jadi US$ 1.300/metrik ton. Adapun jika nikel diekspor dalam bentuk produk jadi semisal baja antikarat, harganya bakal mencapai US$ 2.600/metrik ton.

“Ini bakal memberi nilai tambah, dan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Morowali,” kata presiden menjanjikan peningkatan bantuan pengembangan industri di luar Jawa, utamanya di kawasan Indonesia Timur.

Presiden Jokowi berharap daerah sentra mineral strategis lainnya meniru langkah maju industri nikel di Morowali.

Pada Januari 2014, pemerintah resmi menutup jalur ekspor seluruh jenis mineral strategis, dari bauksit hingga batubara, dalam bentuk mentah guna memaksa kalangan industri  membangun fasilitas pemurnian. Kebijakan itu menjadikan banyak perusahaan tambang gulung tikar dan terpaksa memecet puluhan ribu karyawan di tengah mahalnya ongkos pembangunan smelter. Suramnya industri ekspor barang mentah juga seiring mengkerutnya perekonomian warga di daerah kaya mineral.

MA/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *