Di Markas Polisi, Menteri Agama Bidas ISIS
Pemerintah kembali mengingatkan pentingnya menjaga kesatuan republik. Berbicara di markas kepolisian awal pekan ini, Menteri Agama memaparkan tentang ancaman eksistensi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) bagi dunia. Menurut menteri, tindakan ISIS tidak mencerminkan ajaran Islam yang menjunjung tinggi toleransi dalam kehidupan beragama.
“ISIS menerapkan peraturan yang jauh dari Islam. Seruan kepada umat Islam untuk pindah ke wilayah mereka dan keharusan membaiat khalifah, tidak bisa dibenarkan,” kata Lukman Hakim Saifuddin. Menurutnya, konsep khilafah bukanlah sesuatu yang sakral karena tujuan utamanya adalah memelihara agama dan mengatur dunia.
“Islam hanya menetapkan prinsip-prinsip dasar yang harus dipedomani dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti keadilan, persamaan, dan musyawarah,” kata menteri. Konsep kepemimpinan, menurutnya, sangat fleksibel mengikuti dinamika perkembangan masyarakat.
Di hadapan para polisi, menteri menegaskan bahwa penggunaan kekerasan dalam mencapai tujuan sama sekali tidak dibenarkan dalam pandangan logika dan agama manapun. Islam memerintahkan umatnya untuk mengajak dan merangkul semua kalangan dengan cara dan untuk tujuan yang terbaik, katanya.
Menteri juga memberikan resep untuk membentengi masyarakat dari ideologi kekerasan atas dasar agama. Memperkuat wawasan kebangsaan dan keagamaan, menggelorakan semangat Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika harus terus disosialisasikan ke berbagai kalangan dan elemen bangsa.
(Eja/Islam Indonesia)
Leave a Reply