Di Kanada, Masjid Gelar Buka Puasa Tanpa Botol Plastik

Islamindonesia.id-Di Kanada, Masjid Gelar Buka Puasa Tanpa Botol Plastik

Masjid-masjid di Toronto, Kanada, menerapkan buka puasa Ramadan berbasis ramah lingkungan. Buka puasa dilakukan dengan membatasi penggunaan botol plastik sekali-pakai untuk meminimalkan pembuangan sampah.

Karena itu, Islamic Institute Toronto dan masjid lainnya melarang jemaahnya membawa dan membagikan botol plastik di dalam masjid. Sebagai penggantinya, jemaah dianjurkan membawa botol nonplastik seperti botol stainless steel yang siap isi ulang. Masjid pun menyediakan fasilitas isi ulang air, baik panas maupun dingin.

Gerakan Ramadan Tanpa Sampah ini telah diterapkan pada lebih daripada 30 masjid di wilayah Toronto. Gerakan ini dimulai sejak 2017. “Menurut saya, ini hanya soal waktu ketika kita ingin mensosialisasikan gerakan ini kepada jemaah,” kata pengurus Islamic Institute Toronto, Zainab Hamed, seperti dilansir Cbc.ca, 28 Mei.

Sekitar 5000 muslim menghadiri buka puasa yang dilanjutkan dengan salat Isya dan tarwih di masjid-masjid ini. Menurut Direktur Islamic Institute, sebulum penerapan kebijakan ini, setidaknya 25 ribu botol plastik digunakan selama ramadan di masjid. Karena itu, gerakan Ramadan Tanpa Sampah dinilai jalan untuk mengurangi sampah plastik beserta dampak kimianya bagi lingkungan.

“Kita menyaksikan berbagai bukti yang menunjukkan betapa pentingnya mengambil langkah untuk isu perubahan iklim,” kata Amin. Ia juga mengatakan, Islam mengajarkan umatnya memiliki kesadaran ramah lingkungan sehingga inisiatif ini dapat menjadi ajang peningkatan spritual. Karena itu, Amin berharap langkah ini tidak berhenti dengan selesainya bulan Ramadan.

Kebijakan ini pun mendapat pujian dari aktivis lingkungan di Toronto. “Menurut saya, ini merupakan kisah mulia bagi sebuah komunitas yang membuat kebijakan untuk tidak membuang sampah dan memperkecil ruang bagi kerusakan besar jangka panjang,” kata Emily Alfred, juru bicara lembaga yang mengkampanyekan ramah lingkungan, Toronto Environmental Allience.

YS/Islamindonesia/Foto: CBC