Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 12 April 2015

Di Jakarta, Ulama Lokal Ikut Stempel Invasi Saudi atas Yaman


 Ali Mustafa Ya'qub bersama presiden Amerika, Barack Obama di Masjid Istiqlal

Sekelompok ulama menemui Duta Besar Arab Saudi di Jakarta hari ini guna menyampaikan apa yang mereka gambarkan sebagai dukungan ‘organisasi Islam’ pada invasi Riyadh atas Yaman, kata perwakilan organisasi, menghadirkan kekeruhan baru pada peperangan yang dipaksakan atas sebuah negara berdaulat dalam tiga pekan lebih terakhir.

“Yang terjadi di Yaman bukan konflik antar kelompok agama, tapi perilaku radikal yang diperlihatkan oleh kelompok Houthi,” kata Imam Mesjid Istiqlal, Ali Mustafa Ya’qub, saat bertamu dan menyampaikan dukungan ke rumah Duta, Mustafa Ibrahim Al Mubarak, di bilangan Menteng, Jakarta Pusat.

Bersama Ali ikut hadir ‘perwakilan’ dari Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Persatuan Islam, Al Irsyad Al Islamiyah, Dewan Dakwah Islamiyah, Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia dan Ikatan Dai Seluruh Asia Tenggara.

Ali, seperti dilansir Antaranews.com, berpendapat Riyadh pantas membasmi Houti karena “mirip teroris” dan punya kans menebar pengaruh buruk ke berbagai wilayah, termasuk Indonesia.

Laporan sama sekali tak mencantumkan dasar klaim Ali.

Houti adalah salah satu suku terbesar namun termarginalkan di Yaman. Mendiami kawasan utara yang berbatasan dengan Saudi, kelompok aktif membentengi Yaman dari cengkraman kelompok radikal terafiliasi Al Qaeda yang aktif menebar pengaruh pasca 2001.

Setahun lebih terakhir, lepas berhasil mencongkel Al Qaeda dari banyak kota, Houti menginisiasi gerakan revolusioner Ansarullah yang, menurut mereka, semata bertujuan mengangkat  rakyat Yaman dari jurang kemiskinan dan keterbelakangan, menghadirkan keamanan dan ketentraman, dan demi membebaskan negara dari kungkungan hegemoni Arab Saudi dan Amerika Serikat.

Riyadh memulai operasi bombardir udaa terbesar atas kota-kota strategis di Yaman pada 26 Maret setelah Ansarullah berhasil menyepak Abdu Rabuh Mansour Hadi, eks presiden yang masa kekuasaannya habis, keluar dari Aden. Kota pelabuhan di selatan Yaman itu merupakan basis perlawan Mansoor setelah terdepak dari Ibu Kota Sanaa. Dia kini mengungsi di Riyadh.

Laporan sejumlah lembaga PBB menyebutkan invasi udara Saudi sejauh ini menewaskan dan melukasi ratusan orang penduduk sipil Yaman.

Dalam pertemuan dengan Duta Saudi, Ali dan perwakilan organisasi Islam meminta Riyadh mengecualikan penduduk sipil dan fasilitas publik Yaman dalam bombardir udara.

Duta Mustafa Ibrahim tak menjanjikan apapun atas desakan itu, namun menyampaikan “terima kasih” dengan adanya dukungan kalangan ulama atas perang yang dikobarkan Riyadh bersama sejumlah sekutunya di Teluk dan Afrika atas Yaman. Dia menjustifikasi invasi Yaman sebagai wujud keringanan tangan Riyadh atas “permintaan tolong dari negara tetangga”.

 

 

(RR/IslamIndonesia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *