Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 09 June 2015

Di Jakarta, Pengawalan Perayaan Kemerdekaan Amerika Serikat Picu Kontroversi


Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia memilih memajukan  perayaan ‘4 Juli’ sebulan lebih awal dari seharusnya dalam apa yang digambarkan sebagai wujud ‘penghormatan’ Kedutaan atas umat Islam yang bakal berpuasa  Ramadhan di bulan yang sama, kata pernyataan.

Di negeri Paman Sam, 4 Juli diperingati sebagai Hari Kemerdekaan atau acap kali disebut dengan ‘Fourth of July’. Pada tanggal itu, rakyat merayakan Deklarasi Kemerdekaan dari Kerajaan Britania Raya yang jatuh pada 4 Juli 1776.

Pada 7 Juni 2015, sejumlah situs web, termasuk American Thinker dan Federalist Papers, menerbitkan artikel yang melaporkan Kedutaan memindahkan perayaan Hari Kemerdekaan sebulan lebih awal, pada 4 Juni, lantaran 4 Juli jatuh bertepatan dengan bulan suci Ramadhan.

Kedua artikel direferensikan dua sumber, yakni pada 5 Juni 2015 sebuah artikel yang diterbitkan oleh the Jakarta Post, dan posting blog oleh komentator anti-Islam Pamela Gellar pada 6 Juni 2015. Artikel pertama berjudul “US Embassy Celebrates 4th of July Earlier Out of Respect for Ramadhan”  dan dibubuhi caption pada foto:

“US Ambassador to Indonesia Robert Blake (right), Jakarta Governor Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama (left) and People’s Consultative Assembly (MPR) speaker Zulkifli Hasan (second left) cut a cake to mark the anniversary of the 239th US Independence Day at the ambassador’s residence in Jakarta on Thursday. The celebration was held a month ahead of July 4 so as not to disrupt the Ramadhan fasting month, starting later this month, when people will be busier with breaking-the-fast events and prayers.”

Artikel tersebut menyebutkan hanya Kedutaan di Indonesia yang memajukan perayaan ‘4 Juli’. Ini disinyalir Kim LaCapria terkait dengan kepentingan kedutaan yang sedang berlangsung di tanah air:

“The United States Embassy enjoyed its annual 4th of July celebration on Thursday, June 4, one month early, in order to respect the upcoming Ramadhan month, which will begin on June 17 and last for one month.”

Indonesia US Embassy moves Independence Day to June 4th. – So as not to offend Ramadan. http://t.co/RL9xEeGi8a pic.twitter.com/CTKhmJb5v6

 

Berdasarkan artikel Pamela Geller, dia mengungkapkan keputusan memajukan perayaan kemerdekaan di Indonesia berlatar penghormatan pada adat lokal. Tapi, dia mengkritik kebijakan yang diambil pihak kedutaan karena tak sesuai dengan gelar yang disandang Indonesia sebagai negara Muslim ‘moderat’.

Geller mempertanyakan, “bagaimana bisa supremasi Islam sampai mengubah hari pelaksanaan ‘4 Juli’?” Ia menyatakan dengan sinis:

Why is it we always have to bend, accommodate, submit? This is Indonesia — always held up as a shining example of a “moderate” Muslim country (despite the sharia — i.e., floggings, whippings, gender apartheid, creed apartheid, etc.)

Namun, artikel itu tidak menyebutkan setiap “tuntutan” yang dialamatkan pada Kedutaan Besar AS untuk memindahkan ‘perayaan 4Juli’, atau mandat dari “Syariah” yang melarang penyelenggaraan Hari Kemerdekaan pada bulan Ramadhan. Jurnalis AS, LaCapria menganggap pandangan Geller tidak berdasar.

The US Embassy in Indonesia celebrated Independence Day a month early so as not to offend Muslims. @POTUS #tcot. pic.twitter.com/Q44LgW331q

American Thinker menganggap pandangan Kedutaan bahwa ibadah puasa bisa “menghambat” perayaan Hari Kemerdekaan telah ‘melucuti akal sehat’:

“In a mind-boggling gesture of official US Government dhimmitude, the US Embassy in Jakarta, Indonesia celebrated our sacred Independence Day holiday on June 4, so as to avoid any conflict with the month-long Ramadan celebration. If you think any Islamic countries — there are 57 of them (not counting ISIS) that count themselves officially Islamic — will move their DC embassy’s celebration of  Ramadan to accommodate our Independence holiday, I have some bridges to sell you.”

Di berbagai negeri Muslim, seperti Uni Emirat Arab, Maroko, Tunisia dan Mesir, kehidupan sehari-hari berubah secara dramatis pada bulan Ramadhan. Sehingga, perubahan peringatan hari kemerdekaan AS dianggap hal yang lumrah, menurut LaCapria.

Jadi, memang benar Kedutaan merayakan Hari Kemerdekaan satu bulan lebih awal demi menghormati Muslim untuk menjalankan ibadah Ramadhan. Namun, tidak ada sumber yang menunjukkan keputusan itu dibuat di bawah tekanan, ancaman, permintaan, pemaksaan, atau klaim lainnya oleh umat Islam Indonesia, seperti diberitakan snopes.com.

The Jakarta Post melansir, hadir pada perayaan beberapa pejabat termasuk Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama, Menteri Transportasi Ignasius Jonan, Menteri Koordinator Ekonomi Sofyan Djalil, Menteri Industri Saleh Husin, dan Deputi Menteri Luar Negeri AM Fachir.

(Zainab/ Islam Indonesia)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *