Di Jakarta, Gaji Pegawai Capai Rekor Tertinggi

Gaji pegawai negeri Jakarta naik tajam per Januari, kata gubernur, mencapai rekor tertinggi di tengah upaya Balaikota mengetam apa yang mereka gambarkan sebagai kebiasaan pegawai mengompas masyarakat dan menilep anggaran daerah dalam berbagai modus.

“Tidak boleh ada lagi warga ke Kelurahan dan dimintai uang Rp 300.000 untuk bikin surat ahli waris. Tidak boleh ada lagi lurah yang minta bagian 1-1,5% NJOP [Nilai Jual Obyek Pajak] tiap ada warga yang mau izin buat bangunan,” kata Gubernur Basuki Tjahaja Purnama awal pekan ini.

Rincian kenaikan gaji itu cukup untuk memicu kecemburuan dari pegawai di provinsi lain. Staf administrasi di kelurahan, misalnya, bisa mengantongi Rp 17 juta setiap bulan; gaji lurah sendiri Rp 33 juta; pimpinan lembaga daerah Rp 78 juta.

Pukul rata, besar kenaikan gaji dari level terendah hingga pejabat tinggi mencapai Rp 5juta-Rp 40 juta.

Menurut gubernur, lonjakan gaji itu bersumber dari pemangkasan uang honorarium dan pengawasan tekhnis.

Di pemerintahan sebelumnya, uang itu “hanya dimakan pimpinan-pimpinan tertentu yang ikut kegiatan”, katanya.

“Kini uang itu dibagikan dalam bentuk tunjangan kinerja kerja ke semua level.”

Peningkatan gaji ini beriringan dengan pemberlakuan aneka sanksi dan hukuman pada pegawai yang tak becus bekerja.

(AR/Islam Indonesia)