Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 30 April 2017

Di Filipina, Wiranto Bicara Konvensi ASEAN Melawan Jaringan Pembiayaan Teroris


Islamindonesia.id – Di Filipina, Wiranto Bicara Konvensi ASEAN Melawan Jaringan Pembiayaan Teroris

 

Di Filipina, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menjelaskan perhatian pemerintah Indonesia pada  masalah terorisme. Sebab, sejak 2016, Indonesia termasuk negara ASEAN telah mengalami lebih dari 160 serangan teroris.

Ia mengatakan, serangan teroris yang semakin luas merupakan bukti bahwa ancaman teroris begitu nyata terutama Foreign Terrorist Fighters yang telah menjadi semakin dekat. Menurut Wiranto, saat ini kelompok teroris tersebut telah mengembangkan strategis dan taktik guna menyebarkan teror ke seluruh dunia.

“Saya meyakini bahwa para teroris ini, termasuk ISIS dan organisasi teroris lainnya akan pulang ke rumah atau mencari tempat alternatif lainnya, termasuk Asia Tenggara,” kata Wiranto seperti dilansir okezone.com, 30/4

Mantan Panglima ABRI itu menambahkan, kemampuan deteksi dini perlu ditingkatkan untuk merespons cepat perlawanan para teroris tersebut. Selain itu, gerakan kelompok teroris ini juga perlu ‎dihancurkan. Namun, pemerintah Indonesia tidak bisa bertindak sendiri lantaran harus bekerjasama dengan negara-negara lainnya.

“Konvensi ASEAN Melawan Terorisme ini memiliki dasar kuat untuk memperdalam kerjasama kita. Tidak hanya melalui pendekatan yang keras, tetapi juga pendekatan lunak yaitu dengan deradikalisasi, kontra radikalisme, serta melawan jaringan pembiayaan teroris,” jelas Wiranto.

Sementara itu, Cendekiawan Muslim Prof. Azyumardi Azra menyebut Indonesia tampaknya masih jauh dari bebas ancaman terorisme.

“Meskipun Indonesia disebut kalangan internasional sebagai salah satu negara paling berhasil memberantas terorisme, jelas mereka yang siap melakukan aksi terorisme masih bergentayangan di berbagai penjuru negeri ini,” kata Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah ini di harian Kompas (27/12)

Gejala ini terlihat jelas dari sejumlah peristiwa terkait terorisme sepanjang Desember 2016. Di sisi lain, beberapa rencana teror dapat digagalkan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri.

“Keberhasilan Densus 88 menggagalkan aksi terorisme mencegah jatuhnya korban sia-sia sekaligus menyelamatkan negara dari dampak terorisme yang sangat merugikan,” kata pria kelahiran Padang Pariaman ini.

Meskipun sepanjang 2016 tidak terjadi aksi teror yang menewaskan korban dalam jumlah besar, jelas rencana aksi teror untuk menewaskan warga dalam jumlah besar tetap ada. Hal itu terungkap dari 40 terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di beberapa tempat.

“Lagi-lagi, walau tidak terjadi aksi teror berskala besar, penting dicermati gejala baru yang berkembang,” katanya.

 

 

YS/ islam indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *