Di Bandung, Muslimin Buka Bersama di Gereja Santo Mikael

Meski gelombang pasang ekstrimisme tak pernah surut, pejuang kebhinekaan dan kerukunan beragama di Indonesia juga tak pernah lelah.

Kamis, 9 Juli 2015. Gereja Santo Mikael di Bandung mengundang komunitas Muslim dan warga di sekitar gereja untuk buka puasa bersama. Mengutip hadis riwayat Ahmad — “Betapa banyak orang berpuasa yang hanya mendapat rasa lapar dan haus”, gereja berharap momen puasa jadi perantara menegakkan kerukunan beragama.

Ratusan orang Muslimin Bandung menghadiri acara buka piasa di dalam gereja itu. Semuanya membaur tanpa ada yang menonjolkan perbedaan keyakinan. Hadir di sana Jaringan Kerja Sama Antar Umat Beragama, Komunitas Penghayat, Sunda Wiwitan, perwakilan pengurus Nahdhatul Ulama Bandung, dan jamaah dari Kristen Ortodoks, Katolik, dan masih banyak lagi.

Lepas dibuka dengan sambutan pimpinan gereja, perwakilan Nahdhatul Ulama giliran bicara. Saat adzan Magrib berkumandang, hadirin dipersilahkan mengambil takjil dan makanan semaunya. Acara selesai dan panitia mengumumkan tempat khusus bagi yang ingin melaksanakan shalat Maghrib.

Sambutan pihak gereja

Sambutan perwakilan NU

Hadirin mengambil takjil

Warga makan bersama

Muhammad/Islamindonesia