Satu Islam Untuk Semua

Monday, 09 February 2015

Di Baghdad, Keceriaan Warga dan Teror Bom Sambut Berakhirnya Jam Malam


Perdana Menteri Irak, Haidar al-Ibadi

Warga Baghdad, Irak, merayakan pencabutan aturan jam malam, Sabtu dini hari lalu, satu dekade lebih setelah pasukan Amerika Serikat memaksakan penerapannya di tengah tingginya ancaman keamanan.

Sejumlah media Irak menggambarkan ribuan warga memadati sejumlah titik di pusat kota, mengisinya dengan pawai dan sejumlah kegiatan.

Namun awal kebebasan itu diselingi sejumlah ledakan bom mobil yang menewaskan sedikitnya 36 orang. Keramaian memang telah mewarnai kembali kehidupan ibukota, tapi keamanan belum sepenuhnya mampu dipulihkan oleh aparat keamanan.

Aksi-aksi bom yang mulai berkurang beberapa bulan terakhir mendorong Perdana Menteri Haidar al-Ibadi untuk mengumumkan pencabutan jam malam.

Menanggapi sejumlah aksi bom yang terjadi bertepatan dengan pencabutan jam malam, juru bicara Kementrian Dalam Negeri Irak, Brigadir Jenderal Saad Maan, menuding ISIS melakukannya untuk mengintimidasi warga dan menunjukkan kehadiran mereka.

Padahal, menurutnya, setumpuk kekalahan militer di medan laga telah melumpuhkan kekuatan militer ISIS selama ini.

“Mereka melakukan berbagai aksi bom ini untuk menunjukkan pada para simpatisan mereka bahwa mereka masih aktif,” katanya.

Pemerintah Al-Ibadi enggan mengubah keputusan pencabutan jam malam itu meski ada kemungkinan eskalasi kekerasan. “Tentu saja mereka akan terus membuat kekacauan,” kata Maan. “Tapi kami lah yang menentukan takdir kami sendiri, kami punya tekad dan kami bakal mampu mengatasinya.”

 

 

 

 

 

(RR/Islam Indonesia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *