Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 13 November 2014

Di Amerika, Masjid Seperti Kawasan Perang


Lapangan parkir ICT penuh kaca.

Sejak berdiri 25 tahun lalu, Islamic Center Tucson (ICT) di selatan Arizona aman-aman saja. Tapi dalam setahun terakhir, pusat keagamaan itu menghadapi berbagai aksi pelecehan, mengisyaratkan rendahnya timbangan toleransi warga di sana terhadap Islam.

Jika di Cold Lake, Kanada, para pengacau memecahkan kaca masjid dan mencoret-coret tembok dengan grafiti penghinaan, di Arizona mesjid jadi, maaf, sasaran buang air kecil. Lokasinya? Percis di depan pintu masuk mesjid.

Seperti dilansir situs News For Tucson, Wakil Ketua ICT, Kamel Didan, bilang, “Berkali-kali ada orang-orang yang datang dan buang air kecil di pintu kami.”

Di sebelah ICT, terdapat sebuah apartemen yang menampung sejumlah mahasiswa Universitas Arizona. Sebuah kamera sempat merekam beberapa mahasiswa di salah satu apartemen membuang botol penuh wiski ke arah mobil dan warga yang datang ke mesjid. Akibatnya, para pengunjung ICT pada akhir pekan lalu tak bisa memarkir mobil dan anak-anak mereka terhalang bermain basket.

“Kami benar-benar seperti di zona perang,” kata Didan. “Luar biasa, potongan kaca, sebesar bola bisbol dan seujung jari ada di mana-mana.”

Didan bilang ICT sudah mengirim ratusan imel dan menyodorkan foto-foto bukti tentang aksi-aksi mahasiswa itu pada manajer apartemen. Bahkan ia sudah melapor ke polisi. Tapi sayang, hasilnya nihil.

Laporan juga menyebutkan warga di sekitar mesjid juga tak aman dari kejahilan para mahasiswa itu. Kiki Kuberra, salah satu warga di wilayah Level, mengatakan ia sering kena lemparan benda asing saat pulang melintasi apartemen mahasiswa.

“Aku pernah dilempari telur mentah. Hampir saja aku dan teman-temanku kena. [Pemerintah] Level benar-benar tidak berbuat apa-apa pada anak-anak yang melempar barang-barang dari balkon,” katanya.

Anggota ICT pernah berniat pindah gedung. Tapi gagal karena mereka sudah menghabiskan dana jutaan dolar untuk menghadirkan mesjid itu. Mereka hanya bisa berdoa agar aksi-aksi para mahasiswa itu segera berhenti.

(AR/kvoa.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *