Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 14 April 2015

Di Amerika, Lembaga Swasta Ungkap Efek Membunuh Operasi Drone Tempur


Open Society, sebuah lembaga studi dan bantuan hukum di Amerika Serikat, mengeluarkan investigasi atas apa yang digambarkan sebagai korban serangan pesawat nir awak atau drone militer Amerika di negara-negara Muslim.

Dalam laporannya yang dimuat The New York Times awal pekan ini, lembaga mencatat serangan drone di Yaman kurun 2012-2014 menewaskan 26 orang warga sipil termasuk lima orang anak, sementara 13 irang lainnya luka seius.

Lembaga mengatakan menemukan bukti tidak selarasnya kebijakan Presiden Barack Obama terkait penggunaan drone dengan kenyataan dilapangan. “Ada pertanyaan besar apakah standar serangan yang diutarakan Obama benar-benar dipraktikkan,” kata Amrit Singh, pejabat senior lembaga.

Pada Mei 2013, Obama mengumumkan penerapan “aturan ketat” agar serangan drone tidak sampai menciderai warga sipil. “Bagi saya dan mereka yang terlibat dalam penyerangan drone, kematian warga sipil bakal menghantui selama kami masih hidup,” katanya.

MeskiObama berjanji lebih terbuka membicarakan target dan korban operasi tempur drone, namun hingga saat ini Gedung Putih masih menunjukkan sikap tertutup.

Data mengenai serangan drone kini tersebar di sejumlah lembaga  seperti Open Society dan Mwatana, lembaga hak asasi di Yaman, yang mendapatkannya dengan penyelidikan  independen.

Amerika  melancarkan serangan udara via drone di negara-negara Muslim seperti Yaman, Afghanistan, dan Pakistan, dalam operasi yang digambarkan sebagai bagian dari “perburuan teroris”. Namun banyak kasus menunjukkan serangan itu justru menjadikan warga dan pemukiman sipil sebagai korban utama.

 

(Muhammad/presstv)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *