Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 14 March 2017

Dewan Pertimbangan MUI: Hanya Allah Paling Berhak Menilai Iman Seseorang


islamindonesia.id – Dewan Pertimbangan MUI: Hanya Allah Paling Berhak Menilai Iman Seseorang

 

Salah satu Ketua Dewan Pertimbangan MUI Prof. Azyumardi Azra menilai, spanduk yang menuding orang lain munafik tidak memiliki dasar, baik secara agama maupun hukum negara. Bagi Azra, tidak ada hak seorang Muslim sekalipun menilai keislaman atau iman orang lain.

“Yang paling berhak menilai hanya Allah Swt,” katanya di Acara ‘Primetime News’, 13/3.

Mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah ini pun menyinggung soal spanduk yang mengatakan tidak ingin mengurus jenazah orang munafik karena alasan pilihan politiknya di Pilkada DKI. Yang menjadi pertanyaan bagi Azra ialah apa saja ukuran sehingga kita bisa memasukkan orang tertentu dalam kategori munafik.

“Tidak jelas ukurannya, tapi karena memang kepentingannya politik partisan jadi dipakai aja itu,” katanya.

Jika sejarah kasus Abdullah bin Ubay yang dijadikan rujukan, menurut Azra tidak kontekstual. Yang terjadi hari ini ialah konteks politik, namun karena masyarakat tidak tahu maka isu ini dianggap murni agama.

Karena itu, Cendekiawan Muslim ini mengajak untuk kembali pada prinsip-prinsip dakwah Islam yang paling mendasar. Di antaranya ialah bertanggungjawab terhadap apa yang disampaikan dan tidak menimbulkan perpecahan bagi bangsa dan negara.

Baik dari sudut pandang agama maupun hukum negara, pembuatan spanduk provokatif ini tidak dibenarkan bahkan dampak negatifnya signifikan. Sedemikian sehingga, tidak cukup Satpol PP untuk mencopot spanduk itu tapi juga aparat kepolisian harus mengusutnya.

“Polisi harus mengusut, bukan hanya mencopot spanduknya,” katanya.

Sebagai salah satu Dewan Pertimbangan MUI, Azra mengaku belum mendengar imbauan kepengurusan harian MUI dibawah pimpinan KH. Ma’aruf Amin soal ini. Meski demikian, MUI juga harus berhati-hati menyikapi fenomena ini.

“Bagus juga MUI menghimbau, tapi juga hati-hati untuk tidak tergelincir ke dalam politik yang partisan,” katanya.

Apalagi, sering juga terjadi keterangan dari para pengurus harian MUI itu berbeda-beda. Kalau bisa, menurut Azra, harus ada keterangan yang kolektif dari KH. Ma’aruf Amin beserta Sekjennya, Anwar Abbas, terkait masalah ini.[]

 

YS/ islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *