Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 28 June 2015

Detik-detik Kedurjanaan di Masjid Kuwait


Hanya beselang beberapa pekan setelah kelompok militan ISIS meledakkan dua masjid di Arab Saudi, giliran Masjid Imam Shadiq di Al-Sawabir, Kuwait, diguncang bom bunuh diri pada Jum’at, 26 Juni. Seperti teror di dua masjid sebelumnya, ledakan terjadi ketika ribuan orang sedang shalat Jumat di masjid yang berada di pusat keramaian Kuwait City. Hingga berita ini diturunkan, setidaknya 27 orang tewas dan 204 lainnya luka-luka. Atas tragedi berdarah ini, Kuwait mengumumkan Sabtu, 27 Juni, sebagai hari berkabung nasional.

“Serangan bom ini ingin mencabik-cabik persatuan masyarakat Kuwait yang selama ini dirajut dengan baik, dengan menimbulkan perpecahan dan konflik sektarianisme. Tapi tujuan itu tidak bakalan terjadi karena masyarakat Kuwait menjunjung tinggi persatuan dan solidiritas sosial,” kata otoritas tertinggi Kuwait, Emir Shaikh Sabah Al Ahmad, dalam sebuah pernyataan yang dilansir kantor berita Kuwait.

ISIS, dalam sebuah pernyataan di Internet, menyebut anggotanya, seorang pria muda yang disebutkan bernama Khaled Thamer Jaber Al Shammari, sebagai sosok di balik aksi keji pengeboman pada Jumat kedua di bulan Ramadhan ini. Adapun media Kuwait, sebagaimana dilaporkan Gulfnews, menyebut pelaku yang terekam CCTV setempat itu lahir di Shammari, Kuwait, 27 Juni 1989. Meskipun lahir di Kuwait, pria dengan nom de guerre “Abu Sulaiman Almuwahid” ini, berdomisi di Arab Saudi.

Salah satu saksi mata, Khalil Al Salih, yang juga anggota parlemen Kuwait, menyatakan wajah pelaku yang dia saksikan terlihat masih muda. Pejabat keamanan setempat membenarkan ledakan itu merupakan aksi bom bunuh diri. Pernyataan ini didukung sejumlah saksi mata yang mengatakan pelaku bom bunuh diri memasuki masjid jelang berakhirnya shalat Jumat.

“Itu jelas dari tubuh pelaku bom bunuh diri dan dia masih muda. Dia masuk saat jamaah sedang sujud. Dia tampaknya berusia sekitar 20-an. Saya melihatnya dengan mata saya sendiri,” kata al-Salih.

Dalam rekaman CCTV berdurasi 40 detik, seorang pria berjubah putih ala Kuwait dan ghurtah putih (kain penutup kepala) terlihat berjalan cepat menuju pintu masjid yang terlihat sepi. Di depan masjid terlihat dua mobil parkir. Pria itu pun memasuki pintu masjid tanpa terlihat was-was dan segera mendekati barisan jamaah shalat Jumat. Sekitar 20 detik kemudian, ledakan dahsyat mengguncang Masjid Imam Shadiq yang disusul kabut asap tebal.

Sebagian jama’ah seketika tewas di tempat dengan tubuh dan darah yang berserakan. Sejumlah mayat pria dewasa dan anak-anak, sebagaimana yang diperlihatkan beberapa foto yang tersebar, terbujur kaku bersama reruntuhan langit-langit dan dinding masjid.

Jama’ah yang lolos dari maut terlihat panik dan sebagian lainnya berusaha membantu ratusan lainnya yang terluka keluar dari masjid. Meskipun tidak tertangkap secara utuh, CCTV juga memperlihatkan seseorang berjalan menuju salah satu mobil yang terparkir sesaat sebelum Khaled memasuki pintu masjid. Ketika ledakan terjadi, mobil itu pun pergi. Adapun jasad Khaled Thamer, yang semestinya berulang tahun keesokan harinya, ditemukan dalam kondisi tubuh yang terkoyak dan nyaris tak bisa dikenali lagi.

Edy/ Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *