Satu Islam Untuk Semua

Monday, 15 February 2021

Cendekiawan Muslim Jalaluddin Rakhmat Meninggal Dunia


islamindonesia.id – Cendekiawan Muslim Jalaluddin Rakhmat Meninggal Dunia

“Kang Jalal,” begitulah biasanya beliau biasa disapa, mengingat latar belakangnya yang berasal dari tanah Sunda. Sore ini tersiar kabar bahwa Kang Jalal telah meninggal di RS Santosa Internasional, Bandung, Senin (15/2), sekitar pukul 15.45 WIB.

Berita tersebut kemudian dibenarkan oleh Sutrasno, selaku perwakilan dari Ikatan Jemaat Ahlul Bait Indonesia (IJABI) Jawa Barat. “Mohon doanya Maha Guru dilapangkan jalannya,” ujar Sutrasno melalui sambungan telepon, dilansir dari Liputan 6.

IJABI adalah organisasi masyarakat keislaman yang didirikan oleh Kang Jalal di Gedung Asia Afrika Bandung pada tahun 2000. Sebelumnya Kang Jalal juga pada masa mudanya pernah bergabung di tiga organisasi Islam terbesar di Indonesia, yaitu NU, Persis, dan Muhammadiyah.

Jalaluddin Rakhmat, semasa hidupnya, selain dikenal sebagai cendekiawan Muslim juga dikenal sebagai pakar Ilmu Komunikasi. Dia pernah menulis Psikologi Komunikasi, buku yang menjadi rujukan utama para mahasiswa psikologi dan komunikasi.

Buku-buku lainnya tentang Ilmu Komunikasi antara lain Komunikasi Antar Budaya; Komunikasi Internasional; Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan, dan Media;  Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi Contoh Analisis Statistik; dan masih banyak lagi. 

Saeno, editor bisnis.com, menulis, “Semasa masih mengajar di Fikom Unpad, almarhum menjadi magnet tersendiri bagi mahasiswa.

“Tak sedikit mahasiswa yang mendengarkan paparan Jalaluddin Rahmat, dikenal dengan sapaan Kang Jalal, yang runtuy dengan gaya retorikanya yang khas. Begitu pula ketika ia memberikan kuliah umum, mahasiswa lintas angkatan akan datang mengikuti paparan Kang Jalal.”

Mengenai buku keagamaan, tidak sedikit juga buku yang ditulis oleh Kang Jalal, di antaranya Islam Aktual: Refleksi-Sosial Seorang Cendekiawan Muslim, Membuka Tirai Kegaiban: Renungan-Renungan Sufistik, Tharikat Nurcholishy: Jejak Pemikiran dan Pembaharu Sampai Guru Bangsa, The Road to Muhammad, dan masih banyak lagi.

Jejak Kang Jalal di Dunia Keislaman tampaknya cukup membekas bagi kalangan intelektual Muslim mau pun ulama. Sebagaimana diungkapkan oleh cendekiawan Muslim Zuhairi Misrawi yang menulis, “Saya pribadi mempunyai hubungan batin, guru, dan murid.

“Saya berhutang budi pada almarhum, karena karya-karya almarhum menginspirasi saya dan seantero pemikir Muslim di negeri ini. Saya dapat mengenal dan menyelami keindahan ajaran Islam, melalui Rasulullah SAW dan keluarganya,” demikian sebagaimana dikutip dari laman Facebook-nya.

KH Husein Muhammad di dalam akun Twitter-nya menulis, “Fahmina (Maksudnya adalah Yayasan Fahmina yang diketuainya-red) ikut dukacita atas wafatnya Dr. Jalaluddin Rahmat. Semoga Allah merahmatinya. Keluarga tetap sabar dan Ikhlas.”

Kiai Ulil Abshar Abdalla menulis di laman Facebook-nya, “Berduka yang amat mendalam atas wafatnya salah satu pemikir Muslim terbaik Indonesia, Jalaludin Rakhmat alias Kang Jalal. Ini adalah kehilangan yang besar bagi dunia intelektual Indonesia.

“Jasa-jasa Kang Jalal dalam menghidupkan percakapan Islam di Indonesia sejak dekade 80-an hingga saat ini, tak akan pernah dilupakan.

“Saya menimba banyak ilmu dari Kang Jalal sejak masih seorang santri di kampung pada tahun 80-an. Salah satu formasi pemikiran saya dibentuk, antara lain, oleh gagasan-gagasan Kang Jalal. Dan saya bersaksi, beliau adalah orang baik.”

Haidar Bagir, Presiden Direktur Mizan, dalam akun Twitter-nya menulis, “Kang Jalaluddin Rakhmat bukan cuma seseorang yang cerdas dan meluas ilmunya, melainkan juga pencinta dan penolong dhu’afa, serta pendidik yang concern dengan kualitas pendidikan anak bangsa.

“Semoga Allah lipatgandakan amal-amal salehnya dan ampuni segala dosanya. Antum saabiquun wa nahnu laahiquun.”

Mantan Menag Lukman H. Saifuddin di dalam akun Twitter-nya menulis, “Terima kasih tiada terhingga, telah mencerahkan dan memperluas wawasan keislaman banyak anak muda pada era 1980-an. Berpulanglah sepenuh rela…. Al-faatihah.”

Demikianlah beberapa ucapan selamat jalan dari kalangan intelektual dan ulama Muslim, sebenarnya masih banyak lagi.

Kang Jalal juga pernah menempuh jalur politik, setelah pensiun sebagai dosen, pada tahun 2013 beliau memutuskan terjun ke dunia politik dan bergabung dengan PDI-Perjuangan. Beliau memilih partai tersebut karena menurutnya hanya PDI-Perjuangan yang membela kaum minoritas.

Pada tahun 2014 akhirnya dia terpilih menjadi anggota DPR-RI periode 2014-2019. Di DPR beliau menjadi anggota Komisi VIII (agama dan sosial).

Demikianlah sekilas tentang jejak langkah Kang Jalal selama hidupnya. Selamat jalan Kang Jalal.

PH/IslamIndonesia/Foto utama: Tempo/Praga Utama

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *