Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 21 January 2014

CCTV Tuhan


Hampir sebagian besar umat di dunia percaya akan adanya Tuhan. Dzat yang maha menciptakan, juga maha mengawasi segala hal yang dilakukan semua makhluk. Sedikitnya terdapat tiga nama Ar-Roqiib—yang menunjukkan Dia maha mengawasi, dalam al Qur’an.

Sesungguhnya Allah Maha Mengawasi kamu sekalian” (Qs. An-Nisaa’:1),

Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu” (Qs. Al-Ahzaab:52),

Dan akulah yang menjadi saksi terhadap mereka selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah Yang Maha Mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu” (Qs. Al-Maa-idah:117).

Sayangnya, manusia terkadang kurang menyadari akan peran Tuhan yang satu ini. Mereka–dengan segenap keinginan hawa nafsunya, lupa akan adanya CCTV Tuhan. Sebuah alat yang pastinya lebih canggih dari kamera CCTV di dunia. Sehingga, berbagai konflik masih terjadi di mana-mana. Kejahatan seolah menjadi isu utama di setiap pemberitaan media. Korupsi merajalela, penindasan masih kerap dipertontonkan, dan sederet peristiwa yang menunjukkan kondisi memprihatinkan lainnya.

Padahal, sejak jauh hari Allah mengingatkan, “Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahi apa yang ada dalam hatimu, maka takutlah kepada-Nya” (Qs. Al-Baqarah:235).

Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah tidak ridhai. Dan adalah Allah Maha Meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan” (Qs. An-Nisaa’:108).

Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan dalam hati” (Qs. Al-Mu’min: 19).

Artinya, bila kamera CCTV di dunia dipertontonkan di hadapan orang lain, bukankah kemudian kita merasa malu akan tindakan diri kita sendiri—yang kadang tidak sesuai perintah Tuhan? Lantas, bagaimana dengan dahsyatnya CCTV Tuhan?

Ya, CCTV Tuhan semestinya dapat menjadi rem bagi setiap insan. CCTV yang tidak pernah sedetik pun lengah mengawasi makhluk-Nya. CCTV yang kelak akan memperlihatkan semua amal kita di hadapan seluruh makhluk di dunia. Tepatnya saat penimbangan amal kita di yaumil mizan.

Bayangkan, betapa malunya kita saat Tuhan memunculkan rapor merah kita di hadapan semua makhluk,  tapi apa yang dilakukan sama sekali jauh dari nilai-nilai yang Tuhan kehendaki.

Dan oleh karenanya, masihkah kita bangga dengan sederet prestasi ketidakharmonisan kita dengan makhluk lainnya—yang mungkin jauh lebih baik dari kita?

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *