Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 04 September 2014

Bule Australia Masuk Islam di Penjara


Siapa nyana, Jake Drage, yang menabrak mati seorang ibu, tampil berbeda di hari pertama pengadilanya di Sukabumi, Selasa (2/9).

Pria berusia 23 tahun itu terlihat klimis; tak berkumis dan bercambang lagi. Ia mengenakan baju koko putih dan celana hitam. Sebuah peci hitam juga bertengger di atas kepalanya.

Pada 30 Juni lalu, bule Australi yang  juga mantan pelatih pribadi itu, mengendara motornya dengan kencang di kawasan Sukabumi. Naas, ia menabrak motor seorang ibu yang membonceng anaknya. Wanita malang itu melayang lalu jatuh menghantam aspal. Darah berceceran di mana-mana.

Jaksa penuntut umum, Eka Aryanta, mengajukan tuntutan 6 tahun penjara. Eryanta berpendapat, Drage mengemudi dengan sembrono. Kecepatannya tinggi dan sebab itulah kecelakaan tragis itu tak bisa lagi dihindarkan.

Di pengadilan, saat hakim bertanya apa agamanya, Drage menjawab, “sedang belajar Islam.”
Pengacara Drage, Michael Hartono, bilang kliennya memang ‘sudah masuk Islam’ dan rutin hadir dalam acara tilawah Quran saban minggu di dalam kompleks penjara.

Tapi, kabar keislaman Drage tak begitu penting bagi ibunya, lanjut Hartono. Bagi Tiane Drage yang terpenting putranya sehat dan berada di jalur yang benar, katanya.

Masuk Islamnya londo Australia saat mendekam di penjara, ternyata, bukan sekali ini. Sebelum ini, Michelle Leslie juga masuk Islam. Perempuan muda Australia itu diterungku di Bali tahun 2005 setelah kedepatan menyimpan dua butir pil ekstasi di tasnya.

Di dalam penjara, Leslie mulai berjilbab. Bahkan ia sempat berujar sudah masuk Islam 18 tahun sebelum ditahan polisi. Di salah satu sesi pengadilan, ia bahkan sempat bercadar.

Tapi, begitu keluar dari bui, Leslie kembali ke penampilan awalnya: berpakaian ketat. Ajaibnya, dalam sebuah wawancara, ia bilang tidak tahu ‘apa yang benar-benar membedakan kalau Anda Muslim atau bukan’. Ia juga mengaku ‘tidak sedang mempraktekkan Islam’.

Prilaku Leslie membuat sekalangan orang menduga, ia masuk Islam hanya untuk meraih simpati di pengadilan dan memperingan hukuman. Dalam wawancara di acara ‘60 Menit’, Leslie bilang, ia berjilbab di penjara karena takut mengalami pelecehan seksual dan untuk meredam serangan media.

Meski begitu, keputusan Leslie berjilbab itu, oleh sebagian pihak, digadang-gadang sebagai wujud pembelaannya terhadap aturan Islam. Di mata mereka, Leslie sudah menunjukkan bagaimana ‘seorang muslimah berhijab untuk melindungi diri’.

(Nisa/News.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *