Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 20 February 2014

Biarawati Pro Perdamaian AS Diganjar 3 Tahun Penjara


foto:iyaa.com

Pemerintah federal AS tak memberi ampun terhadap warganya yang melakukan protes terhadap upaya pengembangan nuklir yang dilakukan negara tersebut

 

Seorang hakim federal di Amerika Serikat mengganjar seorang biarawati Katolik berusia 84 tahun  dengan hukuman penjara hampir tiga tahun, pada Selasa (18/2). Vonis itu dijatuhkan menyusul keterlibatan sang biarawati dan aktivis perdamaian lainnya dalam pembobolan pagar pabrik nuklir  di Tennessee dua tahun lalu.

Adalah Suster Megan Rice dan dua aktivis anti-nuklir  yang pada Juli 2012 masuk ke kompleks federal yang di sana tersimpan sejumlah uranium.

“Silahkan jangan memberikan hukuman ringan kepada saya. Saya ingin tetap berada di penjara selama sisa hidup saya dan saya merasa mendapat kehormatan besar dari Anda,” kata Suster Rice kepada hakim federal, seperti dikutip USA Today.

Sesungguhnya ketiga aktivis perdamaian tersebut telah ditahan sejak Mei 2013. Saat itu hakim federal menghukum mereka karena mereka merusak Kompleks Keamanan Nasional Y-12 di Oak Ridge, dan terancam diganjar 20 tahun penjara. Pada pengadilan mereka, seorang hakim federal meminta ketiga aktivis itu membayar denda sebesar US $ 53.000 untuk memperbaiki kembali fasilitas yang rusak tersebut.

Fasilitas Tennessee (dikenal sebagai “Fort Knox Uranium,”) merupakan tempat pengembangan bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, pada 1945.

Media AS menyebut ketiga aktivis tersebut sebagai  trio dari “Transform Now Plowshares,” sebuah kelompok lintas agama yang melakukan perlawanan non-kekerasan terkait senjata nuklir.

Suster Rice – bersama dengan Greg Boertje-Obed, 58, dan Michael Walli, 64, menggunakan alat pemotong untuk memotong pagar kawat sehingga mereka bisa masuk ke dalam kompleks pabrik tersebut. Setelah berada di dalam kompleks itu, mereka lantas mencoret-coret dinding tembok yang ada di sana menggunakan cat dengan tulisan “Buah keadilan adalah perdamaian”.

Sumber: UCA News/USA Today

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *