Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 14 February 2018

Beri Dukungan Moral, Gusdurian Gelar Doa Bersama dengan Umat Gereja Lidwina


Islamindonesia.id – Beri Dukungan Moral, Gusdurian Gelar Doa Bersama dengan Umat Gereja Lidwina

 

 

Majelis Dzikir Gusdurian menggelar doa bersama dengan para umat Gereja Santa Lidwina di Bedog, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (14/2). Doa dilakukan untuk menguatkan mental dan jiwa para jemaat Gereja Santa Lidwina yang masih terpukul akibat penyerangan rumah ibadah mereka.

Sekitar 50 orang anggota Majelis Gusdurian, perkumpulan santri pecinta Gus Dur, di wilayah DIY berbondong memasuki serambi gereja dengan peci hitam, kemeja koko putih, kain sarung, dan pita merah di lengan kanan. Bersama puluhan warga dan jemaat gereja membuka doa bersama dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Dalam sambutannya, Pastor Kepala Gereja Santa Lidwina Yohanes Dwi Harsanto berterima kasih untuk setiap dukungan moral yang tak berhenti diberikan warga Yogyakarta kepada umat Gereja Santa Lidwina. Hal ini membuktikan masalah intoleransi di Kota Yogyakarta bak kerikil kecil yang dapat dengan mudah disingkirkan dengan sikap menghormati kemajemukan.

Doa dan zikir kalian (anggota majelis Gusdurian) akan sampai pada Tuhan dan membuat kita semua menjadi kuat. Kejadian kemarin bukan hanya guncangan bagi jemaat gereja, tapi juga menjadi pukulan untuk seluruh masyarakat,” ujarnya.

Pembina Majelis Gusdurian, Umaruddin Masdar, mengatakan kegiatan doa bersama ini adalah bagian dari tekad melanjutkan perjuangan Gus Dur dalam mewujudkan indonesia damai dalam keberagaman. Guna mewujudkan hal tersebut, sesama masyarakat Indonesia harus banyak belajar untuk saling mengerti, memberi, menerima, dan menghormati.

Penyerangan di Gereja Santa Lidwina terjadi pada Minggu sekitar pukul 07.30, saat umat sedang mengikuti misa, lanjut Umaruddin, sangat bertentangan dengan ajaran agama Islam. Tindakan tersebut tentu sangat melukai hati dan keimanan para pemeluk ajaran Islam di seluruh Indonesia.

“Seperti sabda Nabi Muhammad SAW, sebaik-baiknya manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain. Tindakan kekerasan apapun bentuknya sangat mencederai nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi titik pijak dalam ajaran Islam,” kata Umaruddin.

 

 

YS/islamIndonesia/Sumber: kompas.id

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *