Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 14 May 2014

Bentuk Program Kajian Islam, KUL Belgia Libatkan Indonesia


foto:nereus4economics.info

Pembuatan program tersebut memiliki arah dan tujuan untuk memberikan perspektif yang lebih akurat tentang Islam dan kaum Muslim.


FAKULTAS Teologi dan Kajian Agama, Universitas Katolik Lueven (Katholieke Universiteit Leuven-FTKA-KUL), Belgia meminta bantuan Indonesia  untuk menyusun kurikulum program S2 yang akan diterapkan di perguruan tinggi tersebut. Demikian berita yang dilansir oleh Antara pada Selasa (13/5).

Program  pascasrjana untuk Kajian Islam ini merupakan yang pertama di seluruh Eropa. Rencana pelibatan para akademisi Indonesia sendiri diakui secara resmi oleh Counsellor KBRI Brusel Riaz J.P.

Hal yang sama dibenarkan oleh Direktur Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Azyumardi Azra. Ia menyebut para akademisi Indonesia memang tengah terlibat dalam penyempurnaan konsep penyelenggaraan Program S2 Kajian Islam (MA Program in Islamic Studies) yang tengah disiapkan tim kerja dengan penanggung jawab dari FTKA KU.

Sebagai langkah awal, beberapa waktu lalu Azyumardi selama tiga minggu menjadi “visiting professor” di Fakultas Teologi dan Kajian Agama, Katholieke Universiteit Leuven di Belgia. Selain mengajar, ia pun  mengkaji sumber belajar dan jaringan kerjasama, serta dukungan tenaga pengajar yang ada di KUL.

” Rencananya program ini akan secara resmi dibuka pada Musim Gugur Tahun Akademik 2014-2015,”ujar Ayzumardi.

Secara pribadi, Azyumardi mengungkapkan rasa bahagianya dengan pembukaan program S2 Kajian Islam ini. Ia berharap pembuatan program tersebut memiliki arah dan tujuan untuk memberikan perspektif yang lebih akurat tentang Islam dan kaum Muslim, baik di kalangan Muslim sendiri maupun non-Muslim khususnya di Belgia atau Eropa umumnya.

Untuk waktu mendatang, program ini akan diarahkan  sebagai pembuka wawasan intelektual, pemahaman dan praktik keislaman yang lapang, moderat dan toleran di kalangan generasi muda di Eropa yang kelak diharapkan akan menjadi pemimpin Eropa di masa yang akan datang.

 

Sumber: Antara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *