Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 24 January 2017

Belasan WNI Korban Iming-iming ISIS yang Dideportasi Turki Sedang Jalani Rehabilitasi


islamindonesia.id – Belasan WNI Korban Iming-iming ISIS yang Dideportasi Turki Sedang Jalani Rehabilitasi

 

Pada Minggu 22 Januari 2017 lalu, petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta dan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror telah mengamankan 17 warga negara Indonesia (WNI) yang dideportasi dari Turki.

[Baca: Mendarat di Jakarta, 17 WNI dari Suriah Diamankan di Mako Brimob]

Adapun 17 WNI yang diamankan masing-masing berinisial FW (perempuan, 25), S (perempuan, 2), M (laki-laki, 3), S (23), SMA (laki-laki, 35).

APA (perempuan,17), IOM (perempuan (29), SS (perempuan,31), RRZ (laki-laki,36), UAS (perempuan,37), MBM (laki-laki,9). Kemudian MSR (perempuan,1), ARR (laki-laki,8), ZKI (perempuan, 1), AIR (laki-laki,8), JF (laki-laki,31).

Kabarnya, jihadis asal Indonesia di mancanegara mendapat informasi bahwa kelompok “mujahidin” Indonesia mulai bergerak. Karenanya, mereka siap pulang ke tanah air untuk bergabung. Bisa jadi, 17 yang sedang diperiksa di Mako Brimob adalah bagian dari mereka.

Kini belasan orang tersebut sedang menjalani prores rehabilitasi di Pondok Bambu, Jakarta Timur.

“Mereka saat ini sudah kita serahkan ke Dinas Sosial di Pondok Bambu untuk dilakukan pembinaan,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Polisi Rikwanto di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2017).

Rikwanto menjelaskan hasil pemeriksaan yang dilajukan Polri menunjukkan belasan WNI tersebut menjadi korban iming-iming pihak tertentu berinisial AM untuk bergabung dengan gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Suriah.

Rencananya, kata Rikwanto, belasan WNI ini akan masuk ke Suriah melalui Turki. Setelah masuk Suriah, para WNI ini akan menjadi warga ISIS yang hidup berdasarkan syariat Islam.

“Mereka tidak tahu sama sekali di sana sedang berkecamuk perang luar biasa,” ucap Rikwanto.

Dia menuturkan iming-iming terhadap belasan WNI ini dilakukan melalui telepon seluler dan media sosial. Setelah berhasil dirayu, belasan WNI ini berangkat ke Turki dengan biaya sendiri. Namun ada pula yang dibiayai tiket beserta uang sakunya.

Sesampai di Turki, lanjut Rikwanto, mereka ditampung di apartemen-apartemen secara sembunyi-sembunyi. Kemudian dikatakannya para WNI itu disusupkan ke Suriah dan bergabung dengan ISIS.

Menurut Rikwanto, kini masih banyak WNI yang akan bergabung dengan ISIS tengah dipantau kepolisian Turki. Beberapa di antaranya tertangkap dan akan dideportasi oleh Otoritas Turki.

“Tujuannya hampir sama masuk ke negara ISIS kemudian menjadi warga sana dalam kaitan Khilafah Islamiah,” ucap Rikwanto.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *