Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 20 May 2023

Begini Cara Pramuka Lintas Agama di Banyuwangi Perkuat Toleransi


islamindonesia.id – Pramuka lintas agama di Banyuwangi kemah bareng di Bumi Perkemahan Wana Jeongmara Campuhan, Songgon, Banyuwangi, Jumat (19/5/2023). Acara bertajuk “Kemah Bhakti Merajut Harmoni dalam Kebhinekaan” itu dibuka langsung oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.

Pada kesempatan tersebut, Ipuk menegaskan bahwa Pramuka harus bisa menjadi garda terdepan menjaga toleransi antarsesama anak bangsa. Baik yang berbeda suku-bangsa, maupun berbeda agama.

“Pramuka harus bisa menjadi rebound center. Terutama dalam merajut harmoni di tengah masyarakat,” tegas Ipuk.

Pengembangan karakter dalam Pramuka yang menekankan gotong-royong dan kebersamaan tersebut, lanjut Ipuk, adalah modal dasar dalam menjadi rebound center. Di mana anak-anak muda yang tergabung di dalamnya ikut serta mewujudkan tiga pilar Banyuwangi Rebound.

“Pascapandemi ini, kita mencanangkan Banyuwangi Rebound yang terdiri dari tiga pilar. Tangani pandemi, pulihkan ekonomi dan merajut harmoni. Pada pilar terakhir ini, insan pramuka harus hadir dengan segenap gotong-royong dan kebersamaannya,” papar Ipuk.

Dengan semangat demikian, Pramuka akan tetap relevan dalam dinamika zaman. Laju globalisasi dan digitalisasi yang semakin canggih, tetap membutuhkan manusia-manusia yang berkarakter unggul.

“Kita harus menguasai berbagai kemampuan mutakhir, teknologi yang canggih, dan lain sebagainya. Tapi, itu semua membutuhkan karakter manusia yang unggul. Karakter toleran, gotong-royong, humanis dan lain sebagainya,” ujar Ipuk.

“Kemah Bhakti Merajut Harmoni dalam Kebhinekaan” sendiri digelar selama tiga hari. Para peserta akan digembleng tentang materi nasionalisme hingga moderasi beragama.

“Kami bertujuan memperkuat kepribadian peserta agar menjadi pribadi yang toleran, jujur, menjauhi narkoba, serta meningkatkan rasa kebangsaan,” ungkap Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka yang sekaligus Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah.

Sedangkan pesertanya sendiri berjumlah 721 yang terdiri dari Pramuka Penggalang dan Penegak. Selain itu juga didampingi oleh para pembina masing-masing. “Dari perwakilan gugus depan se Kabupaten Banyuwangi,” pungkas Sugirah.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *