Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 23 May 2015

Bank Dunia: Jangan Lupakan Palestina


reruntuhan di Gaza

Hiruk pikuk perang kelompok militan Islamic State atau ISIS di Suriah dan Irak, desas desus ‘beras plastik’ di Jakarta … Ada banyak kejadian yang menggelayut di benak warga dunia. Tapi dari semua itu, orang semestinya tak melupakan nestapa Palestina yang terjajah Israel dalam 60 tahun terakhir, kata Bank Dunia.

Blokade total Israel sejak tahun 2007, penutupan penyeberangan Rafah dan efek perang yang disulut Israel pada musim panas tahun lalu membuat Palestina berada di ambang kehancuran, kata lembaga donor itu dalam sebuah laporan kemarin.

Jumlah pengangguran di sana yang tertinggi di dunia. Hampir separuh dari 1,8 juta penduduk Gaza  tak punya pekerjaan. Enam dari 10 pemuda menganggur.

Bank Dunia juga menyerukan pencabutan blokade di Gaza agar sektor perdagangan kembali pulih.

Laporan dibuat menjelang pertemuan Komite Ad Hoc di Brussel pekan depan, yang mengkoordinasikan donor internasional untuk Palestina.

Direktur Bank Dunia untuk Tepi Barat dan Gaza, Steen Lau Jorgensen, bilang, “Angka pengangguran dan kemiskinan di Gaza sangat mengganggu. Dan prospek ekonomi cukup mengkhawatirkan. Pasar di Gaza saat ini tidak mampu menawarkan pekerjaan hingga populasi besar, utamanya pemuda, merasa putus asa.”

Menurut Jorgensen, blokade dan dampak Perang 2014, menjadikan sektor industri Gaza menyusut 60 %. Sementara Gaza terputus hubungan dengan dunia luar.

Angka kemiskinan di Gaza mencapai 39 % dan di Tepi Barat16 %, lanjutnya, dengan rerata angka kemiskinan di Palestina sebesar 25 %.

Sejauh ini, sekitar 80 % warga Gaza mengandalkan bantuan badan internasional. Tapi angka ini tak mampu menggambarkan tingkat penderitaan warga karena buruknya pasokan listrik dan air atau trauma psikologis serta efek samping lain dari blokade dan perang tahun silam, kata Jorgensen.

Laporan juga mengecam “semangat semu” beberapa negara yang berjanji membantu rekonstruksi Gaza. Dari US$ 5 milyar dana yang dijanjikan untuk Gaza, baru US$ 1 milyar yang tersalur sejauh ini. (AR/The Guardian)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *