Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 11 September 2019

Asal Mula ‘Sesat Menyesatkan’ Menurut Gus Mus


islamindonesia.id – Asal Mula ‘Sesat Menyesatkan’ Menurut Gus Mus

Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatu Thalibin Rembang, Kiai Haji Ahmad Mustofa Bisri mengatakan, orang yang bersikeras menyeru-nyerukan slogan kembali kepada Alquran semestinya memahami betul-betul makna Kitab Suci yang dibawa Kanjeng Nabi Muhammad itu. Hal ini karena banyak ilmu yang harus dipelajari jika memang bersungguh-sungguh ingin ‘kembali kepada Alquran’.

“Harus mengerti bahasa Arab, harus mengerti Balaghah, ilmu Tafsir, ilmu Alquran, Asbabun Auzul, dan lain sebagainya,” papar Kiai yang akrab disapa Gus Mus ini.

Sementara kapasitas keilmuan sebagian orang yang berkeras hati meneriakkan slogan itu masih jauh panggang dari api. “Usut punya usut, kembali ke Alquran (ternyata) itu kembali kepada Alquran terjemahan Departemen Agama,” kata pria jebolan Al Azhar Mesir ini.

Ia menegaskan, bahasa Alquran itu kaya makna. Satu kata bisa memiliki segudang makna. Sedemikian sehingga, jika Alquran dipahami hanya dengan terjemahan bahasa Indonesia yang minim kosa kata, makna yang dapat diserap pun akan sangat terbatas.

Dengan melihat Alquran terjemahan, kata Gus Mus,  mereka mengira dapat mengerti kandungan firman Allah.  Setelah itu, mereka mengaku paham kehendak Allah lalu berfatwa. “Maka terjadilah sesat dan menyesatkan,” kata Penulis buku Saleh Ritual Saleh Sosial ini. []

Malik/IslamIndonesia.id/Diolah dari instagram Gus Mus dan sumber lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *