Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 02 April 2017

AS Incar Eksekusi Dua Jurnalis Muslim Lewat Operasi Drone Eksekutor


islamindonesia.id – AS Incar Eksekusi Dua Jurnalis Muslim Lewat Operasi Drone Eksekutor

 

Dua wartawan Muslim yang meliput di Timur Tengah masuk daftar target yang hendak dieksekusi militer Amerika Serikat (AS) melalui operasi drone atau pesawat nirawak. Kedua wartawan itu lantas menggugat pemerintah AS karena nyawa mereka terancam.

Gugatan diajukan di Pengadilan Distrik Columbia, AS, pada hari Kamis atas nama Ahmad Muaffaq Zaidan, warga negara ganda Pakistan-Suriah yang bekerja untuk Al Jazeera dan Bilal Abdul Kareem, warga AS yang bekerja sebagai wartawan lepas untuk untuk Al Jazeera.

Daftar dua wartawan yang jadi target drone eksekutor AS itu terungkap dari bocoran data Edward Joseph Snowden—whistleblower NSA yang kini bersembunyi di Moskow, Rusia—yang dirilis The Intercept. Kedua wartawan itu masuk program pengintaian yang bernama Skynet. Program itu jadi pemandu pesawat nirawak untuk menargetkan para “tersangka teroris”.

Para penggugat menuduh pemerintah AS berkonspirasi untuk melakukan pembunuhan di luar perbatasan dan melanggar hukum internasional karena menargetkan warga sipil.

Gugatan diajukan melalui kelompok pembela HAM, Reprieve, yang berbasis di Inggris dan firma hukum Lewis Baach yang berbasis di Washington DC. Para penggugat menuntut pemerintah AS menghapus nama-nama mereka dari daftar target drone eksekutor.

Clive Stafford Smith, pendiri dan direktur Reprieve, mengatakan kelompoknya juga menerima informasi dari sumber rahasia di Turki bahwa pembunuhan terhadap Bilal Abdul Kareem sudah dekat.

”Kami tahu mereka menargetkan Bilal dan kita harus mengintimidasi mereka (AS) secara cukup, melalui publisitas untuk mencegah mereka dari melakukan hal ini,” kata Smith kepada Al Jazeera, Sabtu (1/4/2017).

”Ketika Anda melihat Ahmad Zaidan, kami memiliki salinan bocoran power point mereka (AS), yang menyatakan dia ada di dalam daftar. Jadi dugaan itu cukup kuat,” lanjut Smith.

Khusus untuk kasus Abdul Kareem, Smith menduga wartawan itu sudah ditargetkan oleh AS beberapa kali. ”Alasan yang kami tahu adalah bahwa ada tiga serangan,” ujarnya.

Sebelum jadi jurnalis, Kareem adalah aktor dan komedian. Dia memeluk Islam ketika dia tinggal di New York. Dia pindah ke Timur Tengah, kemudian hijrah ke Mesir untuk mempelajari Islam sambil bekerja sebagai wartawan.

Kareem pergi ke Suriah pada tahun 2012 untuk mendokumentasikan perang sipil. Area liputannya adalah wilayah Idlib yang dikuasai kelompok pemberontak Suriah, termasuk di antaranya kelompok yang terkait dengan al-Qaeda.

Sedangkan Zaidan adalah wartawan Al Jazeera yang terkenal setelah mewawancarai pendiri al-Qaeda, Osama bin Laden. Wartawan ini menegaskan tidak memiliki hubungan dengan Osama dan al-Qaeda. Dia hanya menjalankan profesinya sebagai jurnalis.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *