Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 02 January 2014

Aris Junaidi: Mandela dan Gus Dur = Pejuang Kemanusiaan


Gus Dur dan Mandela (foto:alimasykurmusa.com)

Gagasan kedua tokoh bangsa ini  sangat kontributif terhadap kemanusiaan  dan ide-idenya harus ditanamkan kepada seluruh komponen bangsa

 

Ada persamaan antara mantan presiden Indonesia Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan mantan presiden Afrika Selatan Nelson Mandela. Kesamaan tersebut terletak pada pembelaan mereka terhadap hak-hak minoritas dan anti terhadap diskriminasi. Demikian pernyataan Ketua Dewan Kesenian Kudus (DKK) Aris Junaidi di sela-sela acara persiapan peringatan haul keempat KH Abdurrahman Wahid dan 40 hari wafatnya Nelson Mandela, pada Selasa(31/12).

 

Kepada NU Online, Aris mengatakan gagasan kedua tokoh bangsa ini  sangat kontributif terhadap kemanusiaan  dan ide-idenya harus ditanamkan kepada seluruh komponen bangsa.

 

“Dua tokoh yang sangat dihormati dunia karena pemikiran dan kiprahnya terhadap nilai-nilai kemanusiaan ini, adalah hal terpenting yang tidak sekadar harus dihargai, namun harus ditanamkan terhadap semua insan yang ada di bumi,” ujar mantan ajudan Gus Dur ini.

 

Aris memaparkan, ia pernah membaca sebuah catatan dari J Osdar yang menyebut Gus Dur pernah melakukan lawatan ke Afrika Selatan untuk menimba ilmu dan pengalaman melakukan rekonsiliasi nasional pada April 2000. “Hanya saja, waktu itu Gus Dur ‘tidak sempat’ bertemu Mandela, namun dia sempat berbicara mengenai rekonsiliasi nasional dengan Presiden Thabo Mbeki,” katanya

 

Karena itulah, DKK Kudus terinspirasi untuk mengadakan tahlil budaya di panggung seni belakang Rumah Makan Bambu Wulung Desa Ngembalrejo Kudus, Jawa Tengah. Kegiatan ini merupakan ajang  “mempertemukan” dua tokoh dunia dalam “satu panggung”, yaitu KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Nelson Mandela.

 

“Acara ini tidak hanya sekedar mengenang Haul ke-4 Gus Dur dan memperingati 40 hari meninggalnya Nelson Mandela, tetapi bagaimana kita juga mematri dan meneguhkan komitmen dalam diri, untuk meneruskan nilai-nilai dan sikap hidup yang telah mereka wariskan,” ujar Aris.

 

Sumber: NU Online

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *