Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 04 March 2014

An American Mosque: Masjid Pertama Korban Pembakaran di Amerika


anamericanmosque.com

Film dokumenter yang akan ditayangkan pada 7 April di saluran pendidikan TV Amerika, PBS, itu, berjudul An American Mosque. Sebagaimana judulnya, ia berkisah tentang sebuah masjid yang pertama kali menjadi korban tindak kriminal kebencian dalam sejarah Amerika. Peristiwanya terjadi pada 1994, ketika masjid yang baru dibangun secara swadaya oleh komunitas Muslim di Yuba City, California, menjadi mangsa para penjahat arsonik. Mereka menyiram karpet masjid dengan bensin kemudian melemparkan nyala api yang membakar masjid hingga lebur jadi abu.

Karakter dalam film tersebut kebanyakan diperankan oleh generasi kedua warga Muslim yang dulu membangun masjid Yuba. Mereka bicara tentang kerja keras orangtua mereka dulu mengumpulkan uang yang mereka sisihkan dari gaji mereka sebagai buruh pemetik jeruk. Dana yang terkumpul digunakan untuk membangun masjid di perkebunan salah satu keluarga, yang tak dinyana kemudian menjadi korban pembakaran oleh orang tak bertanggung jawab.

Meski sangat sedih dengan kejadian itu, semangat toleransi mereka tak terpatahkan. Semua warga yang diwawancara dalam film dokumenter ini selalu bicara tentang harapan dan kemenangan di ujung sana. Dan bukan hanya Muslim, warga dari agama lain pun mendukung, bersimpati dan menekankan pentingnya menegakkan hukum terhadap pelaku pembakaran.  Mereka juga menegaskan bahwa seluruh warga Amerika, termasuk yang Muslim, berhak memiliki rumah ibadah dan menjalankan ajaran agama mereka secara bebas dan terbuka. Komunitas ini bahkan berusaha lebih keras dan membangun kembali sebuah masjid baru pada tahun 2000. Film dokumenter An American Mosque didedikasikan untuk semua orang yang terlibat dalam pembangunan itu, yang berasal dari kalangan Muslim maupun non-Muslim.

Secara lebih luas, film dokumenter ini melawan stereotipe negatif terhadap Muslim Amerika, memberikan makna lebih pada setiap rumah ibadah, dan demi sebuah mimpi tentang masyarakat Amerika yang lebih bertoleransi. Saat ini, masih banyak masjid di Negeri Paman Sam itu yang nmenjadi korban serangan perusakan, dan film ini  kita ingin mengatakan: CUKUP! BERHENTI! Hormati sesama warga Amerika.

Ang produser, David Washburn, adalah seorang aktivis antariman yang juga pemenang sejumlah penghargaan film. Film-filmnya kebanyakan tentang kekayaan budaya Amerika yang jarang terungkap, banyak dipertontonkan di berbagai festival, museum, dan perpustakaan di seluruh Amerika. An American Mosque merupakan film keduanya yang ditayangkan PBS.

“Mengapa saya, sebagai seorang non-Muslim, ingin mendukung pembangunan sebuah masjid di Amerika?” demikian sutradara film David Washburn, bertanya retoris. Dan jawabannya adalah: negaranya, Amerika, hanya akan menjadi besar saat seluruh warganya yang memiliki latar belakang beragam angkat bicara melawan ketidakadilan, bekerja bersama-sama, dan melawan sikap-sikap eksklusivisme yang hanya akan melahirkan perpecahan dan ketakutan. Sejarah telah membuktikan bahwa karakter-karakter semacam itulah yang kemudian membawa perubahan dalam hak-hak sipil warga negara, persamaan gender, serta hubungan antariman.

Nah, tidakkah menyangkut toleransi semacam ini, kita juga layak menanyakan pada diri kita, “Kalau bukan saya yang memulai, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?” []

 

Catatan Redaksi: Bila Anda ingin menyumbang kampanye toleransi terhadap Muslim melalui film An American Mosque, klik di sni.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *