Satu Islam Untuk Semua

Friday, 06 April 2018

Amunisi Pemberontak Suriah Ternyata Dipasok Israel


islamindonesia.id – Amunisi Pemberontak Suriah Ternyata Dipasok Israel

 

Pasukan pemerintah Suriah kembali menemukan sejumlah ranjau darat dan granat buatan Israel yang ditinggalkan kelompok teroris Takfiri di dalam terowongan rahasia bawah tanah di wilayah Ghouta Timur di pinggiran Ibu Kota Damaskus.

Jaringan televisi milik pemerintah Suriah melaporkan pada hari Rabu bahwa militernya mendapatkan temuan di kota Harasta, yang terletak 10 kilometer (6.2 mil) dari pusat Damaskus, saat mereka menyisir area persenjataan tersembunyi dan perangkat yang tidak meledak.

Ini bukan pertama kalinya pasukan pemerintah Suriah membuat temuan serupa dari tempat persembunyian para teroris di negara Arab yang dilanda perang itu.

Kantor berita resmi Suriah, SANA, mempublikasikan rekaman video pada 27 Februari, menunjukkan selongsong roket, mortir, dan amunisi buatan Israel yang ditinggalkan teroris Daesh di kota perbatasan timur Abu Kamal serta kota Mayadin, yang terletak sekitar 44 kilometer tenggara Dayr al-Zawr.

Sementara itu, pasukan tentara Suriah dan sekutunya tengah bersiap melancarkan operasi skala luas terhadap kelompok teror Jaish al-Islam di kota Douma, yang terletak sekitar 10 kilometer timur laut dari pusat Damaskus, kecuali para ekstremis setuju menyerahkan daerah itu.

SANA juga melaporkan bahwa total 6.432 orang, termasuk 1.521 militan, dievakuasi dari daerah Ghouta Timur pada Selasa malam.

Evakuasi terakhir terjadi di kota Arbin, Jobar, Zamalka dan Ein Tarma. Sebelumnya sebagian besar kota dikendalikan oleh militan Faylaq al-Rahman, yang pada Jumat lalu sepakat merundingkan penarikan mereka di bawah perjanjian dengan militer Suriah.

Militan Faylaq al-Rahman menuntut izin meninggalkan daerah pusat di Ghouta Timur setelah anggota militan Ahrar al-Sham melakukan hal yang sama awal bulan ini di kota Harasta.

Pasukan pemerintah Suriah dan sekutunya juga telah menguasai 90 persen Ghouta Timur sejak serangan besar-besaran di sana akhir bulan lalu.

Ghouta Timur, daerah yang dikepung di pinggiran Damaskus dan dihuni sekitar 400.000 orang, telah menyaksikan kekerasan mematikan selama beberapa bulan terakhir, akibat ulah teroris yang disponsori asing kerap melancarkan serangan mortir ke Ibu Kota Suriah dalam menghadapi kekalahan memalukan yang tak lama lagi bakal terjadi. Saat ini, tentara Suriah telah menguasai lebih dari 80 persen wilayah yang sebelumnya dikuasai para pemberontak itu.

Bukan rahasia lagi bahwa Suriah memang mulai dicengkeram teror militan yang didukung asing sejak Maret 2011. Pemerintah Suriah mengatakan rezim Israel dan sekutu Barat dan regionalnya telah berulangkali terbukti ikut menyokong kelompok teroris Takfiri yang mendatangkan malapetaka di negara itu.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *