Satu Islam Untuk Semua

Monday, 07 January 2019

Amany Lubis, Perempuan Pertama yang Menjadi Rektor UIN Jakarta


islamindonesia.id – Amany Lubis, Perempuan Pertama yang Menjadi Rektor UIN Jakarta

 

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, resmi melantik Prof. Dr. Amany  Burhanuddin Umar Lubis, MA sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menggantikan rektor sebelumnya, Prof. Dr. H. Dede Rosyada, MA. yang telah menjabat sejak 2015. Pelantikan tersebut berlangsung di Operation Room Kantor Kemenag Jalan Lapangan Banteng Barat 3-4, Jakarta, Senin, (7/1), sebagaimana dilansir dari islami.co.

Prof. Amany Lubis dilantik bersama dengan dua orang lainnya, yaitu Dr. H. Sumanta, M. Ag sebagai Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syek Nur Jati Cirebon, dan Dr Inayatillah, S.Ag, M.Ag sebagai Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Tegku Dirundeng Meulaboh. Pelantikan ketiganya tercantum dalam Keputusan Menteri Agama RI Nomor : B.II/3/00429, B.II/3/00430, dan B.II/3/00431.

Amany merupakan satu-satunya perempuan yang menjadi calon rektor UIN Jakarta. Sebelumnya, Dr. Ulfah Fajarini juga berhasil lolos seleksi pemilihan calon rektor, namun dia mengundurkan diri dengan alasan administratif.

Meskipun satu-satunya calon perempuan, Amany berhasil mendapatkan suara unggul dan mengalahkan delapan bakal calon lainnya, diantaranya Prof. Andi Faisal Bakti, Prof. Jamhari, Prof. Amsal Bakhtiar, Prof. Zulkifli, Prof. Sukton Kamil, Prof. Abdul Mujib, Prof. Masri Mansoer, dan Prof. Didin Saefuddin.

Amany Lubis tercatat sebagai perempuan pertama yang berhasil menduduki kursi Rektor UIN Jakarta. Dalam pemaparan visi misinya, Amany memandang pentingnya rekognisi nasional-global dan peningkatan mutu lulusan UIN Jakarta. “Selain kemampuan akademik, kita ingin meningkatkan kepuasan user atau lulusan UIN Jakarta, menjadikan mereka mendapatkan pekerjaan sesuai bidang ilmunya,” ucap putri sulung Prof. Nabilah Lubis ini pada Kamis (4/10/18).

Selain itu Amany juga mengungkapkan ingin membawa UIN masuk ke dalam 50 kampus terkemuka webomatrik dan mendorong UIN menjadi Universitas riset yang unggul di Asia Tenggara dengan meningkatkan kualitas karya ilmiah dan publikasi internasional. Beliau berjanji akan memimpin dengan integritas tinggi dan transparans dalam takwa dan amanah, sebagaimana dilaporkan oleh bincangsyariah.com.

Kemampuan perempuan berdarah Sumatera ini memang tak diragukan lagi, sebelum dilantik sebagai Rektor UIN Jakarta, Amany menjabat sebagai Sekretaris Senat UIN Jakarta, mendampingi Prof. Dr. H Abudin Nata MA sebagai Ketua.

Selain memegang jabatan di perguruan tinggi, perempuan kelahiran Kairo 22 Desember 1963 ini juga merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia bidang Perempuan, Remaja dan Keluarga. Bukan kali ini saja Amany menjadi pusat perhatian dunia,  pada 17 Juni 2017, guru besar UIN Jakarta ini menjadi perempuan pertama di Asia Tenggara yang berpidato di hadapan raja Maroko VI.

Pidato itu disampaikan dalam ad-Durus al-Hasaniyah ar-Ramadhaniyah, sebuah acara pengajian ilmiah yang dihadiri oleh raja Maroko, para ulama, masyayikh, da’i, qari, pemikir, dan cendekiawan Islam dari berbagai negara.

Sebelumnya Amany merupakan seorang guru besar Sejarah Politik Islam Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta. Dia juga menjadi dosen yang memiliki jam terbang yang padat dan sangat disiplin dengan waktu, sebagaimana dilansir dari tirto.id.

Amany terpilih sebagai penerima UIN Woman Awards 2015 dari Pusat Studi Gender dan Anak UIN Jakarta. Selain menjadi dosen, dia juga sering mengisi seminar bertaraf Internasional dan menjadi narasumber di beberapa stasiun televisi swasta. Pada 18 Mei 2018, Amany Lubis masuk dalam daftar rekomendasi mubalig yang dirilis oleh Kementerian Agama (Kemenag).

Pelantikan Amany Lubis menjadi awal baru bagi UIN Jakarta, dia berhasil membuka sekat pemikiran konservatif yang membatasi peran perempuan.

 

PH/IslamIndonesia/Photo: UIN Jakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *