Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 24 April 2014

Amaliyah Pendiri Muhammadiyah Tidak Beda dengan NU


nasional.inilah.com

Soal amalan ibadahnya sama, Mbah Dahlan shalat shubuhnya juga ada doa qunutnya. Tapi ajaran itu sekarang diubah.

 

Amaliah ibadah yang diterangkan dalam kitab fiqih berbahasa Jawa karya pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan, konon tidak berbeda dengan Nahdlatul Ulama. Hal ini seperti diungkapkan Mustasyar PBNU KH Sya’roni Ahmadi pada pengajian rutin Tafsir Al Qur’an di Masjid Al-Aqsha Menara Kudus, pekan lalu.

Adanya perubahan ajaran yang terjadi saat ini, lanjut Kiai Sya’roni merupakan hasil perombakan yang dilakukan oleh pengurus Muhammadiyah periode berikutnya.

“Saya punya kitab jilid 3 karya Mbah Dahlan itu yang menerangkan dengan jelas bahwa shalat tarawih dilaksanakan 20 rakaat dan setiap 2 rakaat harus salam,” terangnya seperti dikutip dari NU Online pada Kamis, (24/04).

Ia berkisah bahwa pendiri Muhammadiyah tersebut merupakan teman belajar pendiri NU KH Hasyim Asy’ari di berbagai pesantren di Indonesia. Menurutnya, keduanya selalu bersama-sama.

“Begitu pula saat di Makkah, mereka selalu nyantri bersama KH Khotib Minangkabau dan KH Nawawi Al Bantani. Kiai Dahlan dan Kiai Hasyim ini sama alimnya dan sama ibadahnya,” jelas Kiai Sya’roni di depan ribuan jamaah.

Perbedaan kedua tokoh pendiri ormas keagamaan terbesar di Indonesia ini, lanjut Kiai Sya’roni hanya pada waktu mengajar di pesantren masing-masing. Bila KH Ahmad Dahlan mengajar santrinya diselingi dengan biola, KH Hasyim selalu diselingi terbangan (menabuh hadrah atau rebana-Red).

“Soal amalan ibadahnya sama, Mbah Dahlan shalat shubuhnya juga ada doa qunutnya. Tapi ajaran itu sekarang diubah orang dari fiqih aslinya,” tegasnya.

Sumber: NU.or.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *