Satu Islam Untuk Semua

Friday, 04 October 2013

AM Fatwa: Pemimpin Harus Siap Menderita


Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dr. H. AM Fatwa mengemukakan, Idul Adha  harus bisa dijadikan  momentum perenungan dalam melahirkan seorang pemimpin yang siap berkurban dan menderita.

“Pemimpin  harus siap berkurban dan siap menderita dan  ini yang ditunggu-tunggu rakyat Indonesia,’ ujar AM Fatwa.

Ditambahkan, Rasulullah dan kisah banyak nabi menjadi contoh bagaimana menjadi seorang pemimpin. Dalam konteks idul qurban, kisah Nabi Ibrahim bersama puteranya Nabi Ismail dan istrinya Siti Hajr menjadi ilustrasi yang baik bagaimana seorang pemimpin benar-benar mampu memberikan pengorbanannya dengan penuh penderitaan dalam mengasuh umatnya.

“Sekarang, siapa pemimpin di negeri ini yang rela mengorbankan anaknya demi proses penegakan hukum? Jangankan anaknya sendiri, temannya saja berusaha dilindungi dari jerat hukum. Kalau dalam hal penegakan hukum saja, seorang pemimpin enggan untuk berkorban, bagaimana lagi untuk bangsa dan rakyatnya,” kata Fatwa.

Menurut dia, semua bapak-bapak pendiri bangsa ini tidak ada yang tampil memamerkan kesenangan dalam membangun negeri Indonesia merdeka. Kita lihat semua pada menderita dan jauh dari hidup bersenang-senang. Bahkan, para pahlawam kita banyak yang hidupnya dari penjara ke penjara.

“Menderita itu bukan berarti miskin. Para pemimpin misalnya, memiliki banyak fasilitas, tetapi dipergunakannya sesuai kebutuhan saja. Tidak sepenuhnya. Itu kan secara lahiriyah namanya sudah menderita,” jelas mantan aktivis yang pernah mendekam di penjara jaman Orde Baru. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *