Satu Islam Untuk Semua

Monday, 09 December 2013

Alwi Shihab Terima Penghargaan Presiden Portugal


Mantan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Alwi Shihab, memeroleh penghargaan dari Pemerintah Portugal terkait rekonsiliasi hubungan diplomatik kedua negara.

Penghargaan akan diberikan hari ini, Rabu (23/5), di Museum Nasional, Jakarta. Penghargaan tersebut akan diserahkan langsung oleh Presiden Portugal, Anibal Antonio Cavaco Silva, malam ini.

Sebelumnya, Silva telah melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden SBY. Kunjungan Silva merupakan pertama kalinya dilakukan oleh seorang kepala negara Portugal ke Indonesia sejak dibukanya hubungan dilomatik Indonesia dan Portugal pada 1950.

Menurut Duta Besar Portugal untuk Indonesia, Carlos Frota, penghargaan tertinggi kehormatan dari Portugal ini sebagai pengakuan formal dari Portugal untuk Alwi Shihab dalam upayanya memulihkan hubungan diplomatik setelah dua dekade membeku. Acara penghargaan juga akan dimeriahkan dengan konser musik Portugal.

Alwi Shihab adalah Menteri Luar Negeri pada tahun 1999. Sejak tahun 2002, ia merupakan Ketua Umum Partai kebangkitan Bangsa (PKB). Di kalangan cendekiawan dan pemikir Islam AS, nama Alwi tidak asing. Alwi adalah salah seorang ahli Islam pertama yang duduk dalam Board of Trustee pada Centre for the Study of World Religions, lembaga pengkajian yang berafiliasi dengan Harvard Divinity School.

Saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membentuk Kabinet Indonesia Bersatu, Alwi dijadikan Menko Kesra. Setelah dicopot dalam perombakan pada 5 Desember 2005, Alwi direncanakan akan menjabat sebagai utusan khusus untuk kerjasama dengan Timur Tengah.

Hubungan antara Indonesia dengan Portugal, tidak lepas dari sejarah berdirinya Timor Leste sepuluh tahun lalu. Sebelum menjadi bagian NKRI dengan nama Timor Timur, Timor Leste adalah daerah jajahan Portugal.

Hubungan keduanya sempat menegang setelah Timor Timur diakui secara internasional sebagai negara merdeka dengan nama Timor Leste dengan sokongan luar biasa dari PBB. Semenjak hari kemerdekaan itu, pemerintah Timor Leste berusaha memutuskan segala hubungan dengan Indonesia antara lain dengan mengadopsi Bahasa Portugis sebagai bahasa resmi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *