Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 17 September 2015

Al Qaeda-ISIS: Benci-benci tapi Rindu


Setelah cukup lama bertikai, pemimpin kelompok militan Al Qaeda, Ayman Al-Zawahiri, muncul dengan pesan suara untuk mengajak seterunya kelompok Islamic States atau ISIS berdamai. Menariknya, kendati menawarkan perdamaian dan kerjasama dengan ISIS, dia tetap belum sudi mengakui Abu Bakar Al Bagdadi sebagai ‘khalifah yang sah’.

Seperti jamak diketahui, dua kelompok ini terlibat konflik berdarah-darah dua tahun terakhir ini demi memperebutkan otoritas tertinggi dalam ‘gerakan jihad’. Bahkan, pada awal 2014, Al Qaeda sempat tidak mengakui keberadaan  ISIS, yang sebelumnya menjadi rekannya. Hal ini dipicu keputusan Al Baghdadi yang tidak mengindahkan instruksi Zawahiri untuk tidak memasuki Suriah. Konflik mereka semakin melebar ketika ISIS terlibat saling perang dengan Jabhat Al-Nusra, yang tidak lain merupakan sekutu Al Qaeda. Di Libya, kelompok ISIS bahkan mengeluarkan pernyataan tentang ‘halalnya’ darah Zawahiri.

Rekaman video yang memuat pernyataan Zawahiri memperlihatkan mengapa pengganti Usama bin Laden ini tidak mau menerima kepemimpinan Bagdadi. Dalam rekaman yang diambil pada Maret lalu itu, Zawahiri kecewa pada Baghdadi yang dianggap telah memecah belah umat Islam. Menurut pria 64 tahun ini, Bagdadi telah berbuat ceroboh dengan mendeklarasikan diri sebagai khalifah tanpa berkonsultasi dengannya. Kini, Al Qaeda mengundang kembali para ‘mujahidin’ yang tergabung dalam ISIS untuk kembali kepada pemimpin yang sah: Ayman Al Zawahiri.

“Jika ini terwujud, akan ada perubahan nyata di medan perang Suriah,” kata Zawahiri dalam pesannya.

Tawaran ini muncul setelah Al Qaeda mengklaim keberhasilannya mendamaikan faksi-faksi mujahidin yang selama ini saling bertikai.  Tawaran ‘damai’  Al Qaeda ke ISIS disusul dengan himbauan Zawahiri kepada seluruh ‘mujahidin’ di Irak dan Suriah untuk bekerjasama menghadapi  “musuh utama”.

“Dimanapun aku berada, baik di Irak atau Syam (Suriah), akan bekerja sama dengan mereka untuk melawan orang kafir, para sekuler, kaum Alawi dan Syafawi. Karena mereka merupakan masalah yang lebih besar bagi saya,” kata Zawahiri.

Andi/IslamIndonesia/CNN

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *