Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 08 March 2017

Akuisisi Kampus Swasta, Universitas Muhammadiyah di Malaysia Segera Berdiri


islamindonesia.id – Akuisisi Kampus Swasta, Universitas Muhammadiyah di Malaysia Segera Berdiri

 

Perkenalan berbagai program Universitas Muhammadiyah di Malaysia dan Thailand membuat ekspansi pendidikan tinggi akan dilakukan ke dua negara tersebut. Dan dalam waktu dekat ini, Univeristas Muhammadiyah akan segera berdiri di Kuala Lumpur dengan mengambil alih kepemilikan saham mayoritas Asia E University, salah satu kampus swasta di Malaysia.

Rencana ini telah disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, saat melantik Sukadiono sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya periode 2016-2020 di Surabaya.

“Ini era MEA, era perdagangan bebas. Kalau Indonesia defensif akan menjadi serbuan pihak asing sebagai pasar untuk bidang ekonomi maupun pendidikan. Paradigma itu harus diubah ke opensif,” kata Haedar seperti dilansir Tribunnews.

Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas menyebut nama kampus di Kuala Lumpur itu akan menjadi Universitas Muhammadiyah Malaysia. Jika mendirikan dari awal, menurut Yunahar, prosesnya panjang dan sulit.

“Jadi kita mengakuisisi perguruan tinggi yang sudah ada. Namanya, insya Allah, nanti Universitas Muhammadiyah Kuala Lumpur atau Universitas Muhammadiyah Malaysia,” kata Yunahar seperti dilaporkan Republika.co.id, Rabu (8/3).

Setidaknya 12 Universitas Muhammadiyah di Indonesia yang ditugaskan PP Muhammadiyah untuk membentuk konsorsium. Mereka antara lain adalah Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, UM Yogyakarta, UM Surakarta, UM Malang, UM Jakarta, dan UM Semarang. Kemudian, UM Sumatra Utara, UM Palembang, UM Purwokerto, UM Makassar, UHAMKA Jakarta, dan UAD Yogyakarta.

Konsorsium ini mengakuisisi saham mayoritas Asia E University. Menurut laporan Republika.co.id, nilai investasi yang dibawa Muhammadiyah mencapai Rp 150 miliar. Namun, kata Yunahar, biaya untuk pengembangan Universitas Muhammadiyah Malaysia ke depannya diprediksi lebih besar dari itu.

Meski demikian, kata Haedar Nasir, pengalaman Muhammadiyah mengelola perguruan tinggi selama ini menjadi modal tekad tersebut. Selama ini semua Universitas Muhammadiyah selalu giat melakukan pengumpulan dana bersama untuk mendirikan universitas baru di daerah yang belum terdapat perguruan tinggi.

“Soal anggaran pembelian lahan dan pembangunan kampus di negara orang, pastinya kami mampu. Terlebih Muhammadiyah juga berpengalaman membangun perguruan tinggi yang besar,” ungkap Haedar[]

 

YS/ islam indonesia

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *