Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 21 January 2014

14 Kisah Dunia Muslim 2013: Catatan Profesor Omid Safi


Wikipedia

Membuat catatan demi perbaikan pada masa mendatang merupakan salah satu tradisi pergantian tahun. Berikut catatan tentang 14 kisah Dunia Muslim yang dibuat oleh Omid Safi, profesor Studi Islam bidang Pemikiran Islam Kontemporer dan Islam Klasik di University of North Carolina, Chapel Hill, tentang Dunia Muslim.

1.      Suriah. Tak kurang dari 100.000 jiwa terkorban, jutaan lainnya terusir di dalam negeri maupun hingga ke luar negara. Perang Suriah dapat dipastikan menjadi bencana kemanusiaan terbesar setelah Perang Dunia II. Kisah-kisah dari kancah perang itu pun terkadang di luar nalar, terkadang amat sangat memilukan, termasuk kisah seorang anak lelaki umur 3 tahun yang kalimat terakhirnya sebelum tewas adalah, “Aku akan ceritakan semuanya kepada Tuhan.” Pasti dia akan menceritakan pula pada Tuhan tentang ketakpedulian kita.

2.      Terpilihnya Presiden Rouhani dan Kesepakatan Nuklir Iran. Terpilihnya tokoh moderat Iran Hassan Rouhani menandakan angin segar dalam “eksperimen” demokrasi di Iran. Rouhani terpilih berkat koalisi di saat-saat akhir antara kaum moderat dan reformis, dan sang presiden baru pun bersumpah untuk mengembalikan harapan serta moderasi di kancah politik Iran. Kesepakatan nuklir Iran yang menyusul kemudian diharapkan meringankan sanksi ekonomi atas negara Teluk itu. 

3.      Kudeta di Mesir Menggulingkan Presiden Morsi. Kudeta atau revolusi? Yang pasti penggulingan Presiden Morsi menunjukkan kegagalan bangsa Mesir untuk melangkah ke depan secara bersama-sama, terutama ketika belakangan kelompok pelaku kudeta menetapkan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris.

4.      Pendudukan Tanah Palestina yang Terus Berlanjut dan Berubahnya Pandangan Dunia Menentang Pendudukan Itu. Situasinya adalah 65 tahun pengungsian jutaan rakyat Palestina dan 45 tahun pendudukan Tepi Barat. Perusakan rumah warga Palestina yang jadi pemandangan sehari-hari dan sebaliknya, pembangunan pemukiman warga Israel. Yang paling mendasar adalah bahwa krisis Palestina/Israel bukanlah konflik agama namun kolonialisme, penjajahan, dan perampasan tanah yang dijustifikasi dengan wacana-wacana keagamaan. Yang cukup menarik adalah pergeseran pandangan dunia yang mulai menentang pendudukan Israel dan perlakuan Tel Aviv terhadap warga Palestina.

5.      Aksi Protes Taman Gezi di Turki. Demonstrasi masal di Taman Gezi dan Lapangan Taksim menunjukkan terjadinya ketegangan antara pendukung dan penentang Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan.

6.      Pembantaian Muslim Myanmar. Satu lagi akibat yang mengenaskan dari isu nasionalisme yang berlebihan adalah pengabaian bahkan pembantaian penduduk Muslim Myanmar. 140.000 jiwa terpaksa meninggalkan rumah-rumah mereka, dan yang paling memalukan adalah sikap diam Penerima Nobel Perdamaian 1991, Aung San Suu Kyi.  

7.      Mogok Makan dan Pemaksaan Makan di Penjara Guantanamo. Guantanamo terus menjadi noda di jiwa Amerika. 164 manusia ditahan di penjara itu tanpa pengadilan dan tanpa batas waktu, meskipun separoh di antaranya telah dinyatakan bersih untuk dibebaskan. Lebih dari 100 tahanan melakukan mogok makan, karena bagi mereka lebih baik mati ketimbang ditahan. Konyolnya, alih-alih mengakhiri penahanan yang ilegal dan imoral ini, tanggapan pemerintah atas mogok makan itu adalah memasang selang makanan secara paksa di hidung para tahanan tersebut dua kali sehari. 

8.      Kegiatan Mata-Mata NSA terhadap Muslim Meluas Hingga Kepada Semua Warga Amerika. Inilah tipikal teknik-teknik represif menyebar di tengah masyarakat: kita membenarkan sebuah tindakan atas kaum minoritas, kemudian mengembangkannya terhadap seluruh kalangan. Tidak terlalu mengejutkan bahwa teknik mata-mata NSA yang dibocorkan oleh Edward Snowden dan Glenn Greenwald awalnya adalah cara untuk memata-matai warga Muslim dan kalangan minoritas lainnya di Amerika. 

 9.      Malala Yousafzai. Gadis muda yang ditembak oleh Taliban itu kini menjadi ikon perjuangan kesetaraan pendidikan bagi kaum perempuan. Dia bicara di hadapan PBB, bertemu Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Dia juga menunjukkan seberapa banyak masyarakat Barat bersedia mendengarkan tentang kekerasan Taliban terhadap anak-anak perempuan Muslim, namun tidak saat dia bicara tentang kekerasan alat perang bernama drone yang dikirim Barat dan memangsa gadis-gadis yang sama.

10.  Bom Boston.
Aksi kekerasan dua bersaudara yang menyatukan Boston dan mencuatkan nama Chechnya di peta dunia, juga yang untuk pertama kalinya menempatkan sebuah acara olah raga di Amerika menjadi ajang aksi kekerasan.

11.  Drone, drone, drone. Tak terbantahkan, inilah simbol paling nyata dari ambisi Amerika Serikat untuk membunuh manusia tanpa pengadilan, tanpa sebab, dan tanpa ampun, di begitu banyak negara. Di Pakistan, Afghanistan, Yemen, Somalia, dan di tempat-tempat lain, Amerika menggunakan pesawat tanpa awak untuk membunuh dan membenarkan tindakan itu atas nama “Perang Melawan Teror”. Berikut adalah statistik untuk satu negara saja, Pakistan, yang dirangkum oleh Biro Jurnalisme Investigatif.

Serangan 2004 – 30 November 2013 di Pakistan

Total Serangan Obama: 329
Total Serangan AS sejak 2004: 380
Total korban tewas: 2,534-3,642
Korban jiwa warga sipil: 416-951
Korban jiwa anak-anak: 168-200
Korban luka: 1,127-1,556

Konyolnya, kebijakan pemerintah AS dalam hal ini adalah bahwa laki-laki dewasa yang tewas menjadi korban drone adalah militan. Sungguh catatan hitam yang mengingatkan kita pada bencana kemanusiaan yang terhadapnya sering kita enggan melawan.

12.   Kegiatan Polisi New York (NYPD) Memata-Matai Warga Muslim
Sebuah reprtase investigasi Kantor Berita AP yang memenangkan penghargaan menyingkap kegiatan NYPD menguntit warga negara Muslim. Penguntitan itu mencakup perjalanan lintas negara bagian, kunjungan ke restoran, serta pengawasan kegiatan media sosial. Untuk membenarkan tindakannya ini, NYPD menetapkan masjid sebagai organisasi teroris.

13.   Aksi kekerasan Nati-Syiah dan Anti-Sufi di Pakistan. Penyebaran gerakan Taliban dan Takfiri di Pakistan melahirkan aksi kekerasan berkala di Karachi dan sejumlah kawasan lain di negara itu, dengan sasaran kelompok Syiah dan Sufi.

14. Peningkatan kekerasan di Irak. Sementara perhatian dunia mengarah ke Suriah, Mesir, Israel dan Iran, Iraq terus bergolak. Tahun 2013 8000 jiwa terbunuh dilaporkan dari negara tersebut,dengan sebagian besar kekerasan memangsa kaum Syiah dan Kristen. Tanggapan Amerika atas hal ini adalah memfasilitasi pengapalan senjata ke Iraq.

Secara keseluruhan, Dunia Muslim memang masih berdarah-darah, baik dalam makna kias maupun dalam arti yang sebenarnya. Semoga 2014 membawa kenyamanan bagi mereka yang saat ini tak bisa merasa nyaman, membawa kepedulian dan kasih sayang bagi anak-anak yatim-piatu, yang telanjang mendapatkan pakaian, yang lapar memperoleh makanan, dan yang tunawisma temukan keteduhan. Semoga makin meluas saja lingkaran cinta-kasih antarmanusia, semoga segera hadir perdamaian yang berlandaskan keadilan. Dan di atas segalanya, semoga kita semua termasuk orang-orang yang ikut mewujudkan semua kebaikan itu. []

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *