Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 16 November 2016

ANALISIS — A Hoax tentang Sang Tersangka Ahok


islamindonesia.id — A Hoax tentang Sang Tersangka Ahok

 

Banyak sekali spekulasi ihwal diri Ahok. Tapi sebagian besarnya hoax. Termasuk bagian bahwa Presiden Jokowi akan mati-matian melindunginya. Pasalnya, seperti sudah kita saksikan bersama, Kepolisian Rabu (16/11) ini telah menetapkannya jadi tersangka. Jadi tidak benar Presiden Jokowi bakal melindunginya. Yang bakal dia lakukan adalah mengikuti proses hukum–seperti yang sudah berkali-kali dia tegaskan.

Tapi penetapan status Ahok jadi tersangka hari ini baru babak awal. Para pembuat berita hoax bakal gencar menuding macam-macam. Mulai dari urusan independensi polisi sampai aliran dana besar yang bakal mengintervensi proses peradilan. Atau setidaknya mereka mengira bakal ada dana menggelontor untuk memperlambat prosesnya sampai selesai Pilkada Februari 2017.

Bagaimanapun, masalah Ahok tidak akan bertenti sampai di sini. Pentersangkaan ini hanya pintu masuk, baik bagi yang pro maupun yang kontra. Yang pro akan menunjukkan bahwa proses hukum sudah berjalan dengan baik dan Ahok adalah seorang warga ksatria yang siap menghadapinya dengan lapang dana. Padahal dia sudah dikuyo-kuyo dan hargadirinya diobok-obok. Meski memang tak bisa dilupakan adanya kebimbangan banyak kalangan terhadap peradilan di negeri ini yang belum mampu memberikan rasa keadilan bagi publik dalam kasus-kasus besar yang melibatkan orang-orang ternama.

Bagi yang kontra, pentersangkaan Ahok akan dipakai jadi pisau untuk melakukan analisis lebih jauh ihwal kasus ini secara hukum. Mereka akan mengutarakan pertanyaan-pertanyaan seperti ini: Benarkah Ahok berniat menista agama dan ulama? Jika benar, mengapa Ahok sampai berani melakukannya? Kapan penyidikan akan berakhir? Dan lain sebagainya. Intinya mereka akan mengawal dan menggiring agar kasus hukum ini punya dampak politik bagi Ahok.

Yang menarik, pasca penetapan statusnya sebagai tersangka, pihak pro Ahok justru yakin bahwa gubernur non aktif DKI ini akan memenangi Pilkada dalam satu putaran. Kelompok pro Ahok yakin bahwa demo 25 November mendatang bakal gembos. Bahkan ada yang bilang bahwa kelompok unyu-unyu massa pendemo akan mengendor, sementara kelompok intinya yang sejak semula menyasar Jokowi akan maju dengan jumlah yang jauh lebih kecil.

Sejak penetapan status Ahok jadi tersangka, kelompok pro Ahok malah terlihat optimis bahwa penetapan status hukum itu justru akan menaikkan pamor Ahok sebagai pengawal pluralisme dan kebhinnekaan Indonesia. Kesan ketertindasan Ahok akan membawa dampak peningkatan elektabilitas dan sebagainya.

Sejauh ini, optimisme kelompok pro Ahok tidak dapat diremehkan, mengingat mereka pada umumnya lebih canggih mengelola isu dan mempelajari psikologi massa.

Yang terpenting buat kita kebanyakan warga adalah segalanya berlangsung secara tertib dan damai.

 

AJ / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *