Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 10 January 2017

Di Lebanon, KBRI dan PCINU Peringati Haul ke-7 Gus Dur


islamindonesia.id – Di Lebanon, KBRI dan PCINU Peringati Haul ke-7 Gus Dur

 

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Lebanon bersama KBRI Beirut mengadakan peringatan Haul Ke-7 Gus Dur di Lobby KBRI Beirut, Jumat (6/1). Pembacaan Surah Yasin dan tahlil yang dikhususkan untuk almarhum Gus Dur ini mengawali acara yang bertema Membumikan Sikap Moderat, Toleran dan Pluralisme ala Gus Dur.

Duta Besar LBBP RI untuk Lebanon KH. Achmad Chozin Chumaidy mengangkat kembali humor mengenai Gus Dur yang pernah diungkapkan oleh almarhum KH. Nurcholis Madjid (Cak Nur). Menurut Cak Nur, kata Chozin Chumaidy, ada tiga hal yang tidak pernah bisa diprediksi, jodoh, maut, dan rezeki. Namun bagi Cak Nur, selain tiga hal itu ada satu lagi misteri yang sulit diprediksi. Ia adalah Gus Dur.

“Ketika Gus Dur berjalan, beliau belok tanpa lampu sen. Ia tiba-tiba belok ke kanan dan belok ke kiri tanpa isyarat.”

Chozin juga mengingatkan para hadirin untuk selalu membela minoritas yang seharusnya menjadi kewajiban kita sebagai kaum mayoritas. Hal ini diajarkan oleh Gus Dur kepada kaum Muslimin sebagai kaum mayoritas di Indonesia.

“Sebagaimana kita tahu sendiri bahwa masyarakat Indonesia merupakan tatanan masyarakat yang begitu majemuk. Sayangnya akhir-akhir ini keberagaman di Indonesia merupakan hal yang sangat jarang kita temui pada masyarakat Indonesia.”

[Baca juga: KAJIAN – Gagasan Gus Dur dalam Membangun “Islam Kita”]

Acara ini dilanjutkan dengan ramah tamah sembari menyaksikan video profil Gus Dur dan video #GusDurMenurutSaya yang telah dipersiapkan oleh panitia. Pertemuan ini ditutup dengan penampilan Hamid Hodir yang membawakan puisi berjudul “Sang Pemimpin Pemberani” karya Gus Mus yang ditujukan untuk mengenang kepemimpinan almarhum Gus Dur.

Haul Ke-7 Gus Dur di Beirut kali ini tampak meriah karena dihadiri oleh Warga Negara Indonesia yang terdiri atas mahasiswa Indonesia yang sedang melaksanakan studi di berbagai penjuru Lebanon, para staff KBRI Beirut, dan ibu-ibu Darma Wanita Persatuan (DWP) KBRI.

Tampak hadir dosen dari Universitas Islam Bandung Dini Dewi Heniarti didampingi muridnya Dian Andriasari yang sedang melakukan riset tentang hukum perang di Lebanon.[]

[Baca juga: Orang Kristen Terpilih Presiden,  Al-Qurtuby: “Ulama Lebanon Tak Ributkan Al Maidah 51”]

 

YS/ islam indonesia/ Sumber: nu.or.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *