Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 14 November 2021

Hidup Mulia Dahulukan Usaha, Jangan Biasakan Gampang Minta-minta


islamindonesia.id – Merasa sudah tak kuat lagi menjalani hidup serba kekurangan, istri salah seorang sahabat berkata kepada suaminya, “Seandainya engkau pergi ke sisi Nabi s.a.w. lalu engkau meminta sesuatu dari beliau.”

Sahabat itu pun pergi menghadap Nabi. Ketika berjumpa, Nabi bersabda kepadanya, “Siapa saja yang meminta sesuatu dari kami, kami pasti akan memberikannya. Dan barang siapa yang berusaha memenuhi kebutuhannya (sendiri), maka Allah SWT akan membuatnya kaya.”

Dalam hatinya, sahabat tersebut berkata, “Maksud dari perkataan Nabi ini sudah tentu tidak ditujukan kepada yang lain lagi selain itu adalah aku.”

Mengurungkan niatnya untuk curhat dan meminta sesuatu seperti yang diharapkan istrinya, ia pun akhirnya pamit kembali ke rumah dan menceritakan sabda Nabi ini kepada istrinya tersebut.

Sang istri berkata, “Nabi itu hanya manusia (beliau tidak tahu persis keadaan kita), cepatlah engkau kembali lagi kepada Nabi dan ceritakan saja keadaan kita yang sebenarnya.”

Sahabat itu pun kembali menghadap Nabi dan hal sebelumnya terulang kembali. Ketika ia melihat Nabi, beliau bersabda, “Barang siapa yang meminta kepada kami maka kami akan memberinya dan siapa saja yang pergi berusaha, maka Allah akan membuatnya kaya.”

Setelah kejadian itu terulang hingga tiga kali, pada akhirnya si sahabat merasa malu untuk meminta bantuan kepada Nabi. Ia pun berencana untuk mencari pekerjaan dan mulai mencoba berusaha sendiri.

Tak mau berlama-lama, ia keluar dari rumahnya, meminjam sebuah sekop kepada tetangganya, lalu pergi ke sebuah area di sekitar pegunungan.

Di area itu dikumpulkannya sejumlah kayu bakar lalu dibawanya ke Madinah untuk ditukar dengan lima kantong tepung. Setelah itu ia kembali ke rumah, membuat roti, dan memakannya bersama istrinya.

Pada keesokan harinya, ia kembali ke pegunungan untuk mengumpulkan kayu bakar lebih banyak lagi, membawanya ke kota dan menjualnya seperti biasa, atau ditukarnya dengan bahan makanan dan kebutuhan rumah tangga lainnya.

Seiring berjalannya waktu, ia pun mulai bisa menabung dan dari hasil tabungannya itu ia bisa membeli sekop baru dan peralatan kerja lain untuk mempermudah melakukan pekerjaannya.

Tanpa terasa, lambat laun ia mampu membeli dua ekor unta dan satu budak, sehingga kondisinya berubah dari yang semula miskin menjadi kaya raya.

Pada saat itulah ia datang kembali menemui Nabi dan menceritakan tentang apa yang telah ia kerjakan dan dapatkan selama ini. Tak lupa juga ia mengisahkan pulang-pergi dirinya saat menemui Nabi sebanyak 3 kali pada waktu itu.

Kemudian Nabi s.a.w. bersabda, “Aku dari dulu berkata kepadamu bahwasanya siapa saja yang meminta kepada kami, kami akan memberinya dan siapa saja yang berusaha keras dan berupaya (menutupi kebutuhannya) maka Allah akan membuatnya kaya.”

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *