Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 16 March 2022

Keutamaan Menjaga Lisan


islamindonesia.id – Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Bukhari, Rasulullah s.a.w bersabda bahwa keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan. Artinya, betapa pentingnya bagi setiap orang untuk menjaga lisannya. Sebab lisan diibaratkan pisau yang apabila salah menggunakannya akan melukai banyak orang.

Di zaman modern, ketajaman lisan kadang juga mewujud dalam aktivitas di media sosial melalui status-status atau komentar yang ditulis. Sudah semestinya, seorang Muslim dalam membuat status atau komentar di media sosial tak menyinggung perasaan orang lain.

Allah SWT berfirman: “Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh (orang) bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Barangsiapa berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka Kami akan memberinya pahala yang besar.” (QS. an-Nisaa'[4]:114).

Dalam riwayat lain disebutkan, “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau lebih baik diam (jika tidak mampu berkata baik).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Diriwayatkan oleh Ahmad, Rasulullah s.a.w juga bersabda: “Hendaklah engkau lebih banyak diam, sebab diam dapat menyingkirkan setan dan menolongmu terhadap urusan agamamu.” (HR. Ahmad)

Allah memperingatkan bahwa terdapat malaikat yang mencatat setiap ucapan manusia, yang baik maupun yang buruk.

Allah SWT berfirman, “Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf [50]:18)

Allah juga menurunkan ayat: “Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan, dan kulitmu kepadamu.” (QS. Fushshilat [41]:22).”

Demikian pula, hukuman untuk manusia yang tidak menjaga lisannya juga sudah dituliskan.

Dalam riwayat Muslim disebutkan: “Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kalimat tanpa dipikirkan terlebih dahulu, dan karenanya dia terjatuh ke dalam neraka sejauh antara Timur dan Barat.” (HR. Muslim)

Diriwayatkan oleh Bukhari dalam kitab Shahihnya dari Sahl bin Sa’id bahwa Rasulullah s.a.w bersabda: “Barangsiapa bisa memberikan jaminan kepadaku (untuk menjaga) apa yang ada di antara dua janggutnya dan dua kakinya, maka kuberikan kepadanya jaminan masuk surga.”

Perlu diketahui bahwa yang dimaksud dengan “apa yang ada di antara dua janggutnya” adalah mulut. Sedangkan “apa yang ada di antara kedua kakinya” adalah kemaluan.

Kitab Sirajuth-Thalibin hlm. 378

Sebagai tambahan, dalam kitab Sirajuth-Thalibin, jilid 1, hlm. 378 disebutkan bahwa para ulama salafus-saleh bahkan memandang ibadah yang paling penting bukan pada salat, bukan pada puasa, tetapi pada menahan lidah dari merendahkan kehormatan orang lain.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *