Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 12 June 2014

Putri Duyung dari Arab Saudi


Arabnews.

Dalam masyarakat Saudi, perempuan telah membuktikan diri dan bekerja di berbagai bidang yang selama beberapa dekade terakhir telah dimonopoli oleh laki-laki. Hal ini tidak salah bahwa perempuan mempraktekkan pekerjaan yang dia suka, meskipun itu tampak berbeda dari pada umumnya.

 

Sawsan Al Qahtani mendapat gelar The Sea Mermaid setelah aktif dalam kegiatan diving selama delapan tahun. Hobi menyelamnya telah mendorong perempuan berjilbab dari Arab Saudi ini untuk terus berlatih hingga mencapai peringkat tertinggi dan meraih sertifikat dari Instruktur Asosiasi Profesional Diving (PADI).

Ya, Al Qahtani merupakan perempuan Saudi pertama yang menyelam 50 meter di laut. Bagaimana pun, dia mengaku sangat ambisius untuk bisa melatih instruktur internasional. Sehingga, selama masa pelatihan ia pun memilih untuk tetap bekerja melatih orang-orang di sekitarnya yang tertarik dengan hobi favoritnya itu.

Al Qahtani membagikan ilmunya itu dari mulai keluarga, perempuan, hingga anak-anak agar mereka bisa mengeksplorasi karang dan hewan laut serta menikmati waktu luang mereka.

Dalam karir dan hobinya, Al Qahtani mengatakan bahwa bahkan jika dia menikah, dia masih ingin mengejar mimpinya. Kecintaannya terhadap olahraga dan berenang membuat karyanya di bidang ini dihargai banyak pihak.

Awalnya, dia yang merupakan seorang pelatih renang di pusat kebugaran diajak sepupunya untuk mencoba menyelam. Dan, setelah beberapa kali melakukan diving, dia mulai berpikir serius tentang hal itu dengan mengambil kursus intensif dan sertifikat sampai ia menjadi profesional.

Menyelam tidak bergantung pada jenis kelamin atau usia, kata Al Qahtani. “Sebagai seorang instruktur, saya terus mencari perempuan dan menuntut keluarganya untuk ikut mendorong keinginan para perempuan yang ingin menyelam dan merenungkan keindahan bawah laut. Tim saya dan saya mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk membuka perjalanan air untuk melatih penyelam kami. Kami berkomitmen untuk terus berpegang pada petunjuk asosiasi global untuk tidak membiarkan anak-anak di bawah umur 10 tahun kecuali dengan wali, dan itu baik-baik saja bagi penyelam usia tua untuk bergabung jika mereka tidak memiliki masalah kesehatan.”

Al Qahtani menceritakan bagaimana tingkat menyelam, yang dimulai dari pemula hingga lanjutan. Penyelam harus mengambil kursus pertolongan pertama. Tentu saja program ini dibagi menjadi dua bagian, metode teoritis dan metode praktis. Pemula mulai menyelam di kolam renang dan secara bertahap menyelam dalam air dekat permukaan. Siapapun yang ingin mendaftar harus menandatangani dokumen-dokumen tertentu untuk aturan keselamatan dan menaati instruktur.

Al Qahtani menyebutkan bahwa mengikuti aturan keselamatan penting. Penyelam harus paham risiko sendiri, terutama di kedalaman diving. Mereka harus mendengarkan dengan cermat instruktur mereka dan untuk menyelam secara bertahap sampai ke permukaan. Instruktur harus memastikan bahwa tangki berisi penuh oksigen, dan berhati-hati mengenai udara yang berbeda di kedalaman air. Untuk lebih aman dan lebih baik dalam melakukan diving, dia menyarankan agar disertai instruktur saat menyelam.

Dia menyebutkan bahwa dalam perjalanan menyelam awal, hal pertama yang harus dilakukan adalah tidak panik ketika ia melihat ikan predator. Al Qahtani pun, bahkan pernah memiliki mimpi buruk tentang hal itu. Pada saat itu, ia belajar bahwa mereka terlihat menakutkan, tapi mereka tidak bisa berbahaya jika tidak ada darah di sekitar. Yang paling penting adalah untuk tetap tenang ketika Anda berada dekat dengan makhluk-makhluk ini dan tidak bergerak atau menyerang mereka. Dia telah melihat banyak hiu, ikan barakuda dan banyak lagi.

Dia menambahkan bahwa penyelam kadang terlalu asyik di bawah air karena mereka ingin bersaing dengan penyelam lain dengan menyelam lebih dalam. Namun, ini bisa berisiko bagi hidup mereka. Bahkan jika penyelam sangat profesional, dia masih harus mengikuti aturan keselamatan.

Seorang penyelam harus tetap memiliki jeda untuk beristirahat sejenak. Jika tidak, oksigen dan nitrogen akan meningkat dalam tubuh mereka, yang dapat menyebabkan lumpuh pada seluruh tubuh dan kematian. Penyelam harus mempertimbangkan risiko ini dan tidak membahayakan diri mereka sendiri.

Dalam masyarakat Saudi, perempuan telah membuktikan diri dan bekerja di berbagai bidang yang selama beberapa dekade terakhir telah dimonopoli oleh laki-laki. Hal ini tidak salah bahwa perempuan mempraktekkan pekerjaan yang dia suka, meskipun itu tampak berbeda dari pada umumnya.

Al Qahtani menjelaskan tentang rencana masa depannya, “Saya berterima kasih kepada Tuhan bahwa reaksi masyarakat positif, dan keluarga saya dan teman-teman telah mendorong saya untuk membaca dengan teliti impian saya. Saya tidak menghadapi masalah menjadi seorang istri dan seorang penyelam; sebenarnya membuka peluang bagi banyak perempuan untuk bergabung dengan hobi ini. Saya menganggap semakin tinggi tingkat techno diving, tapi sekarang saya akan menunda langkah ini karena saya sedang membutuhkan banyak biaya untuk belajar ke luar negeri.” [LS]

 

Sumber: Arab News

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *