Satu Islam Untuk Semua

Friday, 07 April 2017

Disambangi Gus Yaqut, Ketum Muhammadiyah: GP Ansor Harus Tetap Jadi Perekat Bangsa


islamindonesia.id – Disambangi Gus Yaqut, Ketum Muhammadiyah: GP Ansor Harus Tetap Jadi Perekat Bangsa

 

Bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya 62 Jakarta Pusat, Ketua umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas bersama rombongan diterima Ketua Umum Muhammdiyah Haedar Nasir. Pertemuan selama sejam itu membicarakan sejumlah hal termasuk masalah keumatan dan kebangsaan.

“Kita menyampaikan bahwa dalam berbangsa dan bernegara itu memang di samping kita ini menjadi keluarga besar bangsa, tentu akan ada dinamika. Dinamika kadang perbedaan, ada gesekan dan lainnya,” kata Haedar usai menerima kunjungan GP Ansor seperti dilansir suaramuhammadiyah.id, 6/4.

Umat Islam, lanjut Haedar, harus mengelola fakta perbedaan menjadi suatu kekuatan, bukan justru melemahkan umat dengan perpecahan.

“Termasuk GP Ansor harus tetap menjadi kekuatan perekat dalam kehidupan kebangsaan kita, dan jangan terbawa arus oleh kepentingan-kepentingan pragmatis yang membuat umat Islam mengalami kelemahan dan bangsa ini menjadi lemah,” jelas Haedar.

Haedar juga berharap kepada GP Ansor untuk terus meningkatkan kerjasama dengan Pemuda Muhammadiyah dan kekuatan lainnya. “Carilah bentuk-bentuk kegiatan yang bisa menunjukkan bahwa sesama komponen muda muslim itu selain bersatu tetapi juga berarti untuk kehidupan bangsa,” tuturnya.

Ansornews.com melaporkan, kunjungan GP Ansor kali ini merupakan salah satu agenda silaturahim kebangsaan jelang Harlah GP Ansor ke-83. Dalam pertemuan siang itu, Ketum GP Ansor yang akrab disapa Gus Yaqut juga menyampaikan sosialisasi Harlah Ansor ke-83 di samping membahas masalah kebangsaan

“Spirit Islam berkemajuan dan Islam Nusantara harus kita ambil persamaan atas spirit Islam yg menjungjung tinggi kebersamaan dan semangat anak bangsa dalam membangun NKRI, kita harus terus bersilaturahim menemukan titik persamaan antarsesama ormas Islam,” kata Haedar.

Sementara itu, ketua PP GP Ansor menyatakan bahwa pertemuan itu sebagai bagian dari silaturahim kebangsaan yang digagas oleh GP Ansor menyambut harlah ke-83. Hal itu sebagai upaya menjaring berbagai masukan dan untuk menyatukan pandangan dalam membangun bangsa.

“Kami bersilaturahim dan meminta nasehat kepada senior yang ada di sini terkait dengan kondisi berbangsa dan bernegara, terkait dengan pemahaman dan penyikapan kita terhadap keislaman. Kami harap ini menjadi bibit atau tunas kita menyatukan persepsi,” jelas Gus Yaqut.

Dalam kesempatan itu, Haedar Nashir didampingi oleh Pengurus PP Muhammadiyah lainnya seperti Busyro Muqoddas, Suyatno, dan Dahnil Anzar Simanjuntak. Bagi Haedar, apa yang dilakukan oleh GP Ansor merupakan tradisi yang baik dan pernah dicontohkan oleh para tokoh pendahulu NU dan Muhammadiyah.

“Kami senang. Karena itu merupakan tradisi yang baik. Dulu juga menjadi kebiasaan baik tokoh Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama,” katanya.[]

 

YS/ islam indonesia/ foto: suaramuhammadiyah.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *