Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 07 June 2020

Aksi Nyata Ilhan Omar, Anggota Kongres AS Muslim Wanita Pertama, atas Kematian George Floyd


islamindonesia.id – Aksi Nyata Ilhan Omar, Anggota Kongres AS Muslim Wanita Pertama, atas Kematian George Floyd

Ilhan Abdullahi Omar, atau lebih tenar dengan sebutan Ilhan Omar saja, adalah seorang politisi Amerika Serikat (AS) wanita yang menjabat sebagai anggota parlemen AS untuk distrik kongres ke-5 Minnesota sejak 2019.

Ilhan adalah warga Amerika keturunan Somalia pertama, yang dinaturalisasi dari Afrika, dan wanita kulit hitam pertama yang menjabat sebagai anggota parlemen dari  Minnesota. Dilihat dari namanya, ya, dia adalah seorang Muslim.

Dia juga salah satu dari dua wanita Muslim pertama (bersama dengan Rashida Tlaib) yang bertugas di Kongres AS. Dia adalah anggota Partai Demokrat.

Sebelum terpilih di Kongres, Ilhan bertugas di Dewan Perwakilan Minnesota dari 2017 hingga 2019, mewakili bagian dari Minneapolis. Distrik kongresnya mencakup semua Minneapolis dan beberapa wilayah di sekitarnya.

Dia sangat menentang kebijakan imigrasi administrasi Donald Trump, termasuk larangan masuknya Muslim ke Amerika yang dicanangkan oleh Trump.

Semenjak terpilih, dia telah menjadi target dari beberapa ancaman pembunuhan, teori konspirasi, pelecehan lain oleh lawan politik, dan klaim palsu dan menyesatkan oleh Donald Trump.

Berkenaan dengan peristiwa tewasnya George Floyd, sebagai respon, Ilhan telah mengumumkan akan mengajukan empat Rancangan Undang-undang  (RUU) mengenai akuntabilitas polisi, respon pemerintah, dan bantuan ekonomi bagi masyarakat yang terkena dampak.

RUU pertama adalah mengenai dibentuknya Dewan Penyelidikan Penyalahgunaan Wewenang Kepolisian Nasional (the National Police Misuse of Force Investigation Board), yaitu sebuah badan federal baru yang bertugas untuk menyelidiki kematian seseorang karena kesalahan polisi.

Badan tersebut nantinya akan melakukan investigasi independen terkait kematian yang terjadi akibat proses penahanan oleh polisi, penembakan yang melibatkan petugas, dan penggunaan kekuatan fisik yang mengakibatkan cedera tubuh parah.

Begitu badan ini selesai menyelidiki, mereka akan memberikan pandangan tentang evaluasi yang dapat mencegah insiden lebih lanjut.

“Penargetan sistematis dan penggunaan kekuatan yang mematikan dan brutal terhadap orang-orang kulit hitam berasal dari warisan panjang perbudakkan, hukuman mati tanpa pengadilan, dan hukum Jim Crow di AS,” kata Ilhan dalam pernyataannya, sebagaimana dilansir dari CBS (4/6).

George Floyd adalah seorang pria kulit hitam tak bersenjata yang meninggal ketika polisi kulit putih Derek Chauvin menindihkan lututnya ke lehernya. Setelah kematiannya, protes terjadi di mana-mana di AS. Dua hal inilah yang telah mendorong Ilhan untuk mengajukan RUU-nya.

RUU kedua adalah mengenai Tindakan Kriminal Polisi terhadap Pengunjuk Rasa (Criminalize Police Violence Against Protesters). RUU ini memungkinkan, jika seorang petugas polisi membunuh atau menyebabkan cedera tubuh pada warga sipil yang sedang protes, dapat didakwa dengan tuduhan kejahatan federal.

Dalam kegiatan protes terhadap kematian George Floyd belakangan ini, polisi telah menembakkan peluru karet dan gas air mata ke kerumunan demonstran yang protes secara damai.

Seorang pria Minneapolis kemudian terluka oleh tembakan, kemungkinan oleh proyektil plastik 40 milimeter, yang mengenai mata kirinya.

Dia ditembak saat dia memprotes secara damai di jembatan 35W pada hari Minggu. Sekarang, matanya mungkin harus diamputasi.

Para jurnalis juga telah menjadi sasaran kekerasan polisi. Di Louisville, seorang reporter ditembak dengan peluru karet saat dia sedang tampil di TV. Wartawan WCCO juga terkena peluru karet dan gas air mata.

RUU ketiga yang diajukan Ilhan adalah Amandemen UU Pemberontakkan (Insurrection Act), yang mana akan membatasi wewenang Presiden Donald Trump untuk mengerahkan militer di dalam negeri tanpa persetujuan kongres.

Pada hari Senin, Trump menyampaikan pidato dari Rose Garden, di mana dia mengancam akan menggunakan kekuatan militer untuk memadamkan protes.

Dan ketika tentara Garda Nasional Minnesota, yang membantu menangkap hampir 500 pengunjuk rasa pada hari Sabtu dan Minggu, Trump memuji mereka dengan pernyataan “kekuatan luar biasa” dan “dominasi”.

RUU keempat dan terakhir yang diajukan Ilhan adalah Dana Bantuan Federal (Federal Relief Fund), yang nantinya dapat menyediakan dana bantuan darurat untuk melayani masyarakat yang terdampak akibat peristiwa sosial dan hak-hak sipil.

Warga dan pelaku bisnis dapat mengajukan proposal dana bantuan darurat agar mereka dapat bangkit kembali.

“Ekonomi Minneapolis telah porak poranda. Para keluarga berjuang untuk menemukan tempat untuk membeli makanan,” katanya. “Situasi yang dihadapi kota kami berasal dari sejarah panjang diskriminasi, prasangka dan kekerasan di masyarakat.”

Sejak dimulainya protes George Floyd, masyarakat telah mengorganisir sumbangan makanan dan pasokan bagi tetangga-tetangga mereka, yang memiliki akses terbatas ke toko bahan makanan karena adanya kebakaran dalam beberapa hari pertama protes.

PH/IslamIndonesia/Foto utama: Kristie Boyd, U.S. House Office of Photoraphy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *