Satu Islam Untuk Semua

Monday, 04 September 2017

Tentang Rohingya, Puisi Denny JA: Datanglah dengan Cinta Sesama


islamindonesia.id – Tentang Rohingya, Puisi Denny JA: Datanglah dengan Cinta Sesama

 

Di tengah keprihatinan dunia terkait nasib tragis yang sedang menimpa warga Rohingya, banyak pihak seolah tampak kebingungan, tak tahu langkah apa yang seharusnya dilakukan dan bagaimana cara paling tepat untuk membantu menyelesaikan persoalan kemanusiaan tersebut. Apakah cukup dengan kecaman keras atau kutukan terhadap rezim Myanmar agar menghentikan aksi brutal mereka, ataukah cukup dengan menyalurkan bantuan kemanusiaan sebagai tanda empati dan kepedulian? Atau lebih jauh lagi, mesti mengirim kekuatan militer untuk menghentikan apa yang dianggap sebagai upaya genosida atas warga Muslim Rohingya tersebut?

Begitupun halnya di Tanah Air, gaduh di media sosial aksi saling berucap keprihatinan, namun sayangnya tetap saja ada nuansa saling hujat antara satu pihak dengan pihak lain yang sama-sama prihatin. Pasalnya, masing-masing merasa bahwa unjuk keprihatinan dengan caranyalah yang paling benar, sementara pihak lain dianggap sekadar berupaya mencuri sekaligus mencari panggung bahkan dianggap sarat kepentingan politik dengan memanfaatkan isu kemanusiaan.

Di tengah gaduh situasi semacam itulah, puisi Denny JA berjudul Kudengar Rohingya Memanggil ini lahir. Diharapkan, dengan membaca sambil mencerna dengan cermat, baik makna tersurat maupun tersiratnya, semoga kita dapat mengambil hikmahnya. Sehingga kita mampu lebih jernih dalam memandang persoalan tanpa dikotori tendensi SARA dan pada akhirnya mampu bersikap proporsional sebagai warga Muslim Indonesia terhadap nasib sesama Muslim yang berada di Rohingya.

Siapa Denny JA? Ia dipilih twitter Inc sebagai Golden Tweet nomor 2 untuk skala dunia. Time Magazine menobatkannya satu dari 30 tokoh internet dunia bersama Obama dan Justine Bieber. Dan dari akun Twitter  , puisinya tentang Rohingya di bawah ini kami bagikan kepada pembaca. Semoga bermanfaat.

***

Kudengar Rohingya Memanggil

Karya: Denny JA

Dan dari kerumunan itu,
berdiri Rosa mengajukan pertanyaan.
“Guru, ceritakan pada kami soal Rohingya.
Apa yang harus kami lakukan?”

Sang Guru menghela nafas
Bicara kepada semua
Matanya menatap langit
Ujar Guru:

Ketika kau dengar para ibu menangis
Karena bayi mereka dibunuh
Ketika kau lihat para Ayah meraung
Karena anak gadis mereka diperkosa
Tahulah dirimu
Bumi sedang berduka

Ketika kau tahu banyak yang menderita
Karena mereka diusir paksa
Ketika kau terkesima
Karena nyawa mereka lebih murah dari sepotong roti
Tahulah dirimu
Bumi pun menangis

Maka tak lagi kau tanya
Apa agama para korban?
Apa etnis para pelaku?
Tak lagi kau soalkan
Ini terjadi di negara mana?
Tak lagi kau peduli sisi politiknya
Tak kau hirau apakah ada soal bisnis?

Apapun hal ihwalnya
Jika bumi menangis
Kau adalah putra putrinya
Bumi itu ibumu
Datanglah, seka air mata ibumu

(Rosa kembali bertanya
Tapi guru apakah kami harus ke sana
Dan angkat senjata?)
Jawab Guru:

Anakku, berilah dengan apa yang kau bisa
Senjata itu tak hanya bedil dan bom
Bagi penyair, puisi senjatanya
Bagi pengusaha, uang senjatanya
Bagi musisi, lagu senjatanya
Bagi pemimpin, lobi senjatanya

Datang tak jua harus dengan raga
Kau bisa datang melalui apa yang kau beri
Kau bisa datang melalui karyamu
Bisa pula melalui kerjamu
Setidaknya lewat doamu

Beban tak diberikan lebih berat dari yang kau bisa
Dan alam tanpa kau duga membawa pesan hatimu
Menyelinap diam diam menyentuh hati tetanggamu
Karena yang dari hati sampai ke hati

Sang Guru lalu mengambil ranting
Di atas pasir dituliskan satu kata:
Rohingya.
Semua melihat
Dari tulisan itu menetes air mata

Ujar Guru:
Kudengar Rohingya memanggil
Datanglah dengan cinta sesama

September 2017

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *