Satu Islam Untuk Semua

Friday, 21 October 2016

Polres Muna: Biasanya yang Gemar Kafirkan Pihak Lain Dekat dengan Terorisme


islamindonesia.id – Polres Muna: Biasanya yang Gemar Kafirkan Pihak Lain Dekat dengan Terorisme

 

Pasca penyerangan aparat di Tanggerang oleh pria yang diduga simpatisan ISIS, aparat keamanan di berbagai daerah bekerja efektif untuk meningkatkan keamanan. Menghadapi gerakan teroris ini, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Pol Gagas Nugraha mengakui sulitnya memonitor mereka

Meski demikian, kata Gagas, Polda Jawa Tengah sudah memiliki subdirektorat yang membidangi keamanan Negara. “Kami berkoordinasi dengan Densus 88, BNPT, BIN, dan institusi intelijen lainnya,” katanya.

Di Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara misalnya, aparat kepolisian setempat menggelar program Sosialisasi Anti Radikalisasi dan Deredikalisasi di Kantor Polres Muna, Rabu (19/10)

Kasat Bimas Polres Muna AKP Ogen Sairi menjelaskan, bibit radikalisme sering kali bermula dari ajaran dan ujaran penyesatan kepada kelompok yang tidak sepaham dengannya. Kalau sudah disesatkan, maka akan gampang mengkafirkan.

“Mereka itu sangat mudah menjatuhkan vonis kafir, padahal ajarannya itu tidak ada dalam agama. Yang seperti ini harus kita waspadai bersama karena akan menjadi bibit radikalisme, yang akan mengancam stabilitas keamanan dan kerukunan masyarakat,” kata AKP Ogen seperti dikutip bkk.fajar.co

Acara yang dihadiri oleh para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, PNS di Pemkab dan Kemenag Muna ini dipantau langsung oleh Karo Penum Mabes Polri, Brigjen Pol Agus Rianto.

Masyarakat Kabupaten Muna diminta agar mewaspadai aliran tertentu yang sering menjatuhkan vonis sesat bahkan kafir kepada aliran lain. Aliran yang gemar menyesatkan aliran lain biasanya sangat dekat dengan terorisme.

Malah yang lebih parah lagi, para penganjur ajaran ini seringkali menyebarkan isu anti pancasila. Ini tentu sangat berbahaya jika terus dibiarkan. Karena itu, Polres Muna mengimbau masyarakat agar melaporkan jika mengetahui adanya gerakan seperti ini di masyarakat.

Sementara itu, Kapolres Muna AKBP Yudith S Hananta mengatakan, sosialisasi antiradikalisasi dan deradikalisasi ini masih akan terus berlanjut. Selain menyasar warga masyarakat, Polres juga akan bersilaturahim ke pesantren-pesantren.

Seperti diketahui, belum genap empat bulan setelah Mako Polresta Surakarta diserang dengan bom bunuh diri, aparat kepolisian yang bertugas di Cikokol, Tangerang, Banten kembali diserang oleh seorang yang dinilai simpatisan kelompok militan ISIS. Meski tidak menelan korban jiwa dari aparat, setidaknya tiga anggota polisi terluka akibat serangan membabi buta tersebut. Di antaranya Kapolsek Tangerang Kota, Kompol Efendi yang telah dilarikan ke rumah sakit.

Pusat penyebaran ISIS sendiri di Suriah dan Irak satu demi satu direbut kembali oleh pemerintah setempat. Laporan teranyar menyebut, operasi pemebebasan kota Mosul – tempat Al Bagdadi mengumumkan khilafahnya – diikuti oleh 30.000 pasukan Peshmerga dan militer serta pasukan relawan Irak untuk mengusir kelompok militan ISIS.

Situasi terkini di Timur Tengah sekaligus menjadi peringatan bagi Indonesia dimana Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) September lalu menyebut ratusan warga Indonesia yang tergabung dengan ISIS  mulai pulang ke tanah air. []

 

YS / islam indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *