KISAH – Persamaan Bangau dan Gagak

Dalam Matsnawi, Rumi berkisah:

Ada seorang arif yang melihat burung bangau dan gagak menjalin persahabatan. Padahal keduanya bukan spesies yang sama, bahkan dari bentuk dan warna pun berbeda. Namun mereka terbang dan hinggap bersamaan.

Sang arif takjub melihat mereka bisa hidup bersama. Lalu rasa penasaran menuntunnya untuk mendekati kedua burung tersebut. Ketika dilihat, ternyata keduanya sama-sama berkaki satu.

Orang arif berkata, “Aku melihat persahabatan antara seekor gagak dan bangau.  Tercengang aku lalu menyelidikinya untuk mencari kesamaan mereka. Aku merangkak mendekati, dan kulihat, keduanya pincang, berkaki satu.”

Dua ekor burung dari spesies berbeda pun masih mengenali kesamaan cacat dan saling melengkapi. Tidakkah lucu manusia yang dinobatkan juga menobatkan diri sebagai khalifah di bumi, mahluk berakal dan paling sempurna masih memusuhi perbedaan, mengacuhkan penderitaan, dan menindas sesamanya?

Bukankah sang pintu kota ilmu, sahabt terdekat Nabi saw, Sayidina Ali berkata, “Ketahuilah bahwa manusia itu ada dua: saudaramu dalam iman, dan saudaramu dalam kemanusiaan.”?[]

Muhammad/Islamindonesia