Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 10 September 2015

KISAH – Akhir Konspirasi Qarun


Sebagaimana nabi lainnya, Musa as mengalami banyak penderitaan ketika menyampaikan risalah Ilahi. Selain tiran seperti Fir’aun dan Bal’am, nabi pembawa ajaran Taurat ini harus menghadapi konspirasi saudara sepupunya sendiri, Qarun, pemilik kekayaan yang melimpah. Menurut banyak cerita, sedemikian kayanya Qarun hingga kunci-kunci brangkas hartanya harus dibawa oleh sejumlah pemuda perkasa. Dengan harta kekayaannya, Qarun terbiasa menindas orang lain.

Ketika sampai kepadanya perintah mengeluarkan Zakat, Qarun menanggapi, “saya juga memiliki ilmu Taurat, dan saya tidak lebih rendah dari Musa dari segi apapun. Lalu mengapa saya harus bayar Zakat?”

Ketika kedengkian dan kesombongan kian menyelimuti hatinya, Qarun mulai bermain kotor untuk menjatuhkan nama baik sepupunya, Musa as. Ia pun mencari perempuan nakal yang berparas sangat cantik. Kepada perempuan itu, Qarun berkata, “Saya ingin, ketika Musa menyampaikan khutbah di hadapan Bani Israel besok, kamu mengaku di depan publik telah melakukan zina dengan Musa. Jika kamu setuju, saya akan bayar seratus ribu dirham…”

Tawaran menggiurkan itu diterima. Keesokannya harinya, orang-orang berkumpul mendengarkan khutbah Musa as. Tak ketinggalan, perempuan bayaran itu, yang sedang berada di tengah-tengah hadirin. Hadir pula, Qarun, yang terlihat mencolok dengan pakaian mewah dan sejumlah harta yang senantiasa menghiasinya. Dalam pidatonya, sampailah Musa as pada pembahasan syariat.

“Hukuman orang yang belum menikah tapi melakukan zina adalah dicambuk seratus kali. Adapun orang yang telah berkeluarga namun melakukan zina, maka hukumannya dilempar batu hingga mati.”

Belum sempat Musa melanjutkan khutbahnya, tiba-tiba Qarun berdiri dan bersuara keras, “Jika Anda yang melanggar syariat, apakah Anda juga termasuk yang dihukum?”

“Ya,” jawab Musa.

“Beredar isu di tengah Bani Israel, bahwa Anda telah melakukan zina dengan seorang perempuan” kata Qarun.

“Bawalah perempuan itu kemari,” kata Musa. “Jika perempuan itu bersaksi dan membenarkan atas apa yang Anda klaim, Anda terbebas dari Syariat.”

Perempuan itu lantas dibawa ke hadapan Musa as dan dipersilahkan bersaksi di bawah sumpah.

“Apakah saya telah berbuat zina dengan Anda?” tanya Musa

Ketika perempuan itu ingin berbicara, ia melihat wajah Musa yang memantulkan kesalehan dan kesucian. Seketika pikiran perempuan itu berubah dan mengucapkan kata-kata di luar yang ia persiapkan sebelumnya.

“Tidak, mereka berbohong!” Perempuan itu lantas mengatakan, “Qarun telah membayar saya untuk melontarkan kesaksian palsu di hadapan Anda.”

Qarun terkejut dan merasa dipermalukan oleh perempuan yang dibayarnya itu. Air mata Musa pun menetes, lalu ia bersujud dan memohon pada Tuhannya, “Ya Tuhan, musuh-Mu telah menyakitiku dan mencoba menjatuhkanku dengan fitnah…”

Setelah memohon pada Tuhan, Nabi Musa mengutuk Qarun dan seketika tanah terbelah, menyeret orang kaya itu hingga ia tertelan perut bumi.

 
Edy/Islam Indonesia. Foto: exhibitions.ed.ac.uk

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *